Tanda Cinta untuk Dunia Pariwisata DIY
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh dunia termasuk Indonesia telah memukul dunia pariwisata di wilayah Yogyakarta yang menjadi salah satu destinasi wisata nasional.
Dampak yang dirasakan adalah tingkat hunian atau okupansi hotel di wilayah DIY anjlok hingga 35 persen atau sekitar sepertiga dari kapasitas kamar yang ada. Jika pada Januari-Februari tahun ini masih berkisar 65-70 persen, memasuki bulan Maret setelah diumumkan dua warga Indonesia positif terinfeksi corona tingkat okupansi hotel tersisa pada kisaran 35-40 persen akibat menurunnya jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara ke Yogyakarta.
Menyikapi hal tersebut perhimpunan Hotel General Manager yang dengan melibatkan lebih dari 65 hotel bintang 3 hingga 5 dari berbagai perwakilan wilayah di Yogyakarta menggelar aksi solidaritas bertajuk "From Jogja with Love".
Aksi solidaritas tersebut berupa sinyal tanda cinta yang dilakukan dengan menyalakan beberapa lampu kamar hotel masing-masing hingga membuat bentuk hati/cinta. Aksi ini secara bersamaan dilaksanakan pada Sabtu (4/4) mulai pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Aksi ini membawa misi sebagai simbol empati, semangat energi kebersamaan, dan harapan agar pariwisata Yogyakarta dapat segera kembali menapaki babak baru yang semakin gemilang.
“Yogyakarta itu unik dan otentik, sehingga ini yang mengilhami kami sebagai salah satu komponen dunia pariwisata untuk melakukan sebuah gerakan bersama yang vokal dan positif, dengan harapan untuk mengakselerasi optimisme para pelaku dan pegiat pariwisata, utamanya dari dunia perhotelan dan menggairahkan kembali roda pariwisata Jogja,” tutur Aris Retnowati, salah satu koordinator aksi yang juga mewakili seluruh hotel di Yogyakarta dalam keterangan tertulis yang diterima satuharapan.com.
Di beberapa hotel di kota dan negara lain memang telah melakukan hal yang sama, dengan menyematkan tanda hati pada bangunannya, namun di Yogyakarta dilakukan dengan cara berbeda, yaitu secara serempak selama satu jam pada Sabtu lalu. Pun para General Manager yang bersatu menginisiasi aksi ini sepakat melanjutkan menyalakan tanda hati dari Yogyakarta ini hingga periode yang tidak ditentukan sesuai kebijakan masing-masing hotel.
Kebersamaan dan semangat ini untuk saling menguatkan seluruh pekerja hotel dalam situasi yang tak menentu saat ini, sekaligus mewujudkan kebanggan sebagai bagian dari penggerak utama roda ekonomi Yogyakarta, yaitu pariwisata. Geliat pariwisata Yogyakarta akan segera tumbuh kembali, dan membawa kota ini dan seluruh warganya kembali tersenyum.
“Yogyakarta sedang rehat dari hingar bingar dan canda tawa, namun dengan terangnya tanda cinta kami para di industri perhotelan, Yogyakarta akan selalu menjadikan kota yang dirindu kembali meraih canda tawa seperti sediakala,” pungkas Aris Retnowati.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...