Loading...
PARENTING
Penulis: Melki 07:15 WIB | Senin, 13 Januari 2025

Tangani Anak Korban Kekerasan Secara Efektif

Ilustrasi. Antara

SAMARINDA, SATUHARAPAN.COM - Psikolog Ikatan Psikolog Klinis (IPK-HIMPSI) Kalimantan Timur (Kaltim) Aulia Suhesty menekankan pentingnya penanganan efektif terhadap anak korban kekerasan.

"Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memberikan rasa aman kepada anak. Jika kekerasan tersebut merupakan kekerasan seksual, segera melaporkannya ke pihak berwajib dan melakukan visum agar bukti-bukti tersebut dapat tersimpan dengan baik," kata Aulia di Samarinda, Minggu (12/1).

Ia menekankan pentingnya keluarga dalam mendukung pemulihan anak korban kekerasan.

Peran keluarga sangat penting dalam memberikan perlindungan dan rasa aman, seperti sering memeluk anak, karena anak korban kekerasan sangat membutuhkan rasa aman setelah mengalami kejadian traumatis yang membuat mereka takut.

Lebih lanjut, Aulia menjelaskan bahwa di daerah terdapat lembaga seperti UPTD PPA yang memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada anak-anak korban kekerasan.

"Lembaga semacam itu membantu anak-anak korban kekerasan untuk mendapatkan penanganan atau pendampingan psikologis sesuai dengan kasusnya masing-masing dan tingkat dampak psikologisnya," ujar dia.

Menurut dia, pendampingan psikologis sangat penting untuk mempercepat pemulihan anak. Dengan mendapatkan pendampingan psikologis, anak-anak korban kekerasan lebih mudah untuk pulih dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan pendampingan.

Selain itu, Aulia juga menekankan pentingnya peran sekolah dalam memberikan edukasi terkait kekerasan. Sekolah dapat membantu siswa untuk memiliki pengetahuan terkait kekerasan dengan membuat leaflet, poster besar di setiap kelas, dan mengadakan edukasi terkait jenis-jenis kekerasan.

"Hal ini membantu siswa untuk memilih perilaku yang lebih tepat ke depannya," tutur dia.

Dalam pendekatan psikologis yang efektif, Aulia mengatakan bahwa perlu dilakukan asesmen terlebih dahulu kepada masing-masing korban. Pendampingan psikologis biasanya dimulai dengan asesmen untuk mengetahui tingkat dampak psikologis yang dialami oleh korban.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dampak kekerasan pada masing-masing individu berbeda-beda, tergantung pada latar belakang dan lama kekerasan yang dialami.

"Setelah melakukan asesmen, kita bisa mengetahui apakah korban mengalami Post-Traumatic Stress Disorder (PSTD) ringan, sedang, atau berat. Hal ini akan menentukan lama dan jenis intervensi psikoterapi yang diberikan," tambahnya.

Aulia juga menyoroti pentingnya dukungan masyarakat dalam membantu proses pemulihan anak korban kekerasan. Masyarakat diharapkan untuk tidak menyalahkan korban atau menormalisasi kekerasan.

"Dukungan moral dan empati dari lingkungan sekitar sangat penting dalam membantu pemulihan korban. Melalui pendekatan yang tepat dari keluarga, sekolah, dan masyarakat diharapkan anak-anak korban kekerasan dapat pulih dengan lebih baik dan cepat," ujarnya.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home