Tanggul Sungai di Yogyakarta Rawan Ambrol
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM -- Musim penghujan di Yogyakarta yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada bulan Januari-Februari berpotensi menimbulkan sejumlah ancaman. Di Kota Yogyakarta, puncak musim hujan yang mengakibatkan banjir telah menuai sejumlah bencana, salah satunya adalah tanggul di Sungai Gajah Wong yang longsor pada Minggu (18/1) silam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Agus Winarto menjelaskan bahwa sejumlah tanggul sungaii di Kota Yogyakarta saat ini dinilai rawan longsor. Puncak musim hujan yang memicu timbulnya banjir, sangat berpotensi menyebabkan abrasi pada tanggul-tanggul yang dinilai telah termakan usia.
“Tanggul-tanggul di beberapa sungai berpotensi longsor, misalnya tanggul di Sungai Gajah Wong dan Winongo. Untuk Sungai Gajah Wong, lokasi tanggul yang dinilai rawan longsor berada di Pandeyan dan Muja-Muju, sedangkan di Sungai Winongo ada di Tegalrejo dan Jetis,” jelas Agus Winarto pada Kamis (22/1).
Sebaliknya, Agus menjelaskan bahwa tidak semua tanggul sungai di Kota Yogyakarta dalam kondisi rawan. Agus memberi contoh salah satu tanggul sungai yang dinilai masih aman adalah tanggul di Sungai Code.
“Untuk tanggul di sepanjang aliran Sungai Code, hingga saat ini dinilai masih aman,” ungkap Agus.
Waspada Banjir
Sedangkan tanggul yang longsor di Sungai Gajah Wong akibat banjir, memberi sinyalemen bahwa warga Kota Yogyakarta, khususnya yang bermukim di bantaran sungai, harus eskstra waspada terhadap potensi banjir. Selain Sungai Gajah Wong, warga yang tinggal di bantaran Sungai Buntung, Code, Manunggal, dan Winongo juga dituntut untuk siaga.
“Potensi banjir untuk tahun ini masih tinggi, terutama jika intensitas hujan di atas sedang atau berlangsung lebih dari satu jam,” jelas Agus Winarto.
BPBD Kota Yogyakarta sebenarnya telah menyiapkan sejumlah antisipasi jika banjir menerjang perkampungan warga di bantaran sungai. Peta evakuasi daerah rawan longsor yang telah terpampang di sejumlah wilayah menjadi salah satu contoh antisipasi dari BPBD. Selain itu, BPBD juga telah menyiagakan sejumlah relawan yang ditempatkan di kampung-kampung yang dinilai rawan banjir.
“Peta jalur evakuasi di sejumlah tempat yang dinilai rawan banjir telah terpasang. Sejumlah relawan juga sudah kami tempatkan di beberapa wilayah. Namun, hal yang paling utama adalah kemandirian dari masyarakat untuk senantiasa tanggap dan siaga dalam menghadapi bencana,” papar Agus.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...