Tank Challenger dari Inggris Tiba di Ukraina
Sejumlah tank dan kendaraan tempur dari Jerman dan Amerika Serikat juga tiba untuk memperkuat militer Ukraina melawan invasi Rusia.
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Tank Challenger dari Inggris telah tiba di Ukraina, kata juru bicara kementerian pertahanan di Kiev, hari Senin (27/3). "Mereka sudah berada di Ukraina," kata juru bicara Iryna Zolotar kepada AFP, tanpa memberikan rincian lainnya.
Tank-tank tersebut diperkirakan akan terlibat dalam setiap serangan balik musim semi yang diluncurkan oleh Ukraina.
Menteri pertahanan Ukraina mengatakan pada hari Senin pagi bahwa dia memeriksa "tambahan baru" untuk pasukan negara itu: tank Challenger serta kendaraan tempur infanteri Marder buatan Jerman, ditambah truk lapis baja Cougar dan pengangkut personel lapis baja Stryker dari Amerika Serikat.
“Setahun yang lalu, tidak ada yang menyangka bahwa dukungan mitra kami akan begitu kuat,” kata Menteri Pertahanan, Oleksiy Reznikov, di Facebook.
Dia memuji tank buatan Inggris, Challengers, menyebut mereka karya "seni militer".
Di London, pemerintah Inggris mengatakan pada hari Senin bahwa kru Ukraina yang telah berlatih menggunakan tank Challenger 2 sumbangan Inggris sekarang siap untuk dikerahkan ke garis depan.
“Awak tank Ukraina telah menyelesaikan pelatihan tank Challenger 2 di Inggris dan telah kembali ke rumah untuk melanjutkan perjuangan mereka melawan invasi ilegal dan tidak beralasan Rusia,” kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.
Pelatihan dimulai tak lama setelah London mengumumkan pada bulan Januari bahwa mereka akan mengirim 14 tank ke garis depan.
Para kru belajar bagaimana memerintahkan, mengemudi dan “secara efektif mengidentifikasi dan melibatkan target”, kata kementerian Inggris, yang menyebutnya sebagai “langkah perubahan” dalam kemampuan angkatan bersenjata Ukraina.
“Sungguh menginspirasi menyaksikan tekad tentara Ukraina setelah menyelesaikan pelatihan mereka di tank Challenger 2 Inggris di tanah Inggris,” kata Menteri Pertahanan Ben Wallace.
“Mereka kembali ke Tanah Air mereka dengan perlengkapan yang lebih baik tetapi tidak kalah bahayanya. Kami akan terus mendukung mereka dan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung Ukraina selama diperlukan,” tambahnya.
Letnan Kolonel John Stone, yang mengawasi misi pelatihan, mengatakan instruktur Inggris "sangat terkesan dengan tingkat kompetensi yang ditampilkan" oleh kru Ukraina.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pekan lalu bahwa Moskow akan "dipaksa untuk bereaksi" jika Inggris menepati janji untuk mengirimkan ke Ukraina amunisi penembus lapis baja yang mengandung depleted uranium. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...