Target BMKG: Peringatan Dini Tsunami Dua Menit Setelah Gempa Bumi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menargetkan peringatan dini tsunami bisa disampaikan lebih cepat, pada menit kedua setelah gempa.
Harapan itu mengacu pada pengalaman dan pelajaran dari gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, dua tahun lalu, di mana tsunami terjadi dua menit setelah gempa.
Bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala dua tahun lalu (28 September 2018) tercatat sebagai salah satu bencana paling mematikan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan kejadian gempa bumi dan tsunami di Palu sangat mengguncang dunia. Peristiwa tersebut sebagai anomali, karena sama sekali di luar dugaan.
Berbicara pada webinar bertema “Dua tahun gempa bumi dan tsunami Palu: Tantangan dan peluang ke depan,” Dwikorita mengatakan, peristiwa pada 28 September 2018 tersebut banyak meninggalkan pelajaran penting yang bisa dijadikan kajian untuk mengurangi risiko kejadian potensial di masa mendatang.
Tentang hal yang di luar dugaan, dia mengatakan bahwa mekanisme patahannya strike slip yang biasanya tidak membangkitkan tsunami, namun pada gempa bumi Palu mengakibatkan longsor bawah laut dan menimbulkan tsunami. Juga tsunaminya datang dengan sangat cepat, dua menit setelah gempa terjadi.
"Target BMKG ke depan adalah bagaimana peringatan dini tsunami BMKG bisa disampaikan lebih cepat, di menit ke-2 atau ke-3 setelah gempa bumi terjadi,” katanya.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...