Target Ekspor 300 Persen Dibilang Tidak Realistis, Gobel: Itu Biasa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Target ekspor sebesar 300 persen yang pernah digagas di awal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla melalui mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dinilai tidak realistis oleh Menteri Perdagangan yang sekarang dijabat oleh Thomas Trikasih Lembong. Menanggapi hal itu, Gobel menganggap kritikan dan revisi tersebut adalah hal yang biasa.
“Biasa saja menurut saya sih, nggak (kecewa) harus liat situasi dong. Kan setiap tahun biasa. Kalau revisi itu biasa, perusahaan juga bisa (merevisi target) kan kalau kita lihat perekonomian tidak bagus kita revisi. Jadi itu hal yg biasa,” kata Gobel saat ditemui dalam Rakernas Kadin Indonesia bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional di Hotel Pullman Jalan M.H Thamrin Jakarta Pusat, hari Senin (19/10).
Menurutnya, ekonomi nasional saat ini tidak bisa lepas dari dampak ekonomi global, kinerja ekspor juga mempengaruhi perekonomian ditambah lagi dengan harga komoditi yang terus mengalami penurunan. Jadi, jika target ekpor sebesar 300 persen tersebut harus direvisi, itu sangat wajar.
Bos Panasonic ini juga menyatakan langkah pemerintah yang tertuang dalam paket kebijakan ekonomi sudah sangat baik. Namun, yang paling penting harus dikawal adalah bagaimana tindak lanjutnya, melindungi konsumen dari produk-produk berkualitas rendah dan meningkatkan daya saing.
Gobel menilai sebenarnya Indonesia mampu mencapai target ekspor tersebut karena memiliki pasar domestik yang kuat dan sumber daya yang melimpah.
“Kalau Indonesia itu sebenarnya bisa kenapa ngga bisa? Orang kita punya pasar yang gede, kita punya sumber daya alam, sumber daya manusia. Ya, pokoknya jangan sampai Indonesia dijadikan pasar bagi produk impor.”
Editor : Bayu Probo
Israel Pada Prinsipnya Setuju Gencatan Senjata dengan Hizbul...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Siaran media Kan melaporkan bahwa Israel pada prinsipnya telah menyetujui...