Teknologi Pengolahan Bahan Pangan LIPI Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Balai Pengembangan Teknologi Bahan Alam (BPTBA) LIPI, Yogyakarta telah berhasil mengembangkan teknologi pengalengan untuk mengoptimalkan potensi bahan alam lokal.
"BPTBA telah berhasil membawa teknologi lebih dekat dengan masyarakat dengan mengoptimalkan bahan alam lokal Yogyakarta sebagai bahan pangan," kata Deputi Jasa Ilmiah LIPI, Mego Pinandito, dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI di BPTBA LIPI, dilansir lipi.go.id, pada Jumat (22/11).
BPTBA LIPI, mengembangkan teknologi pengalengan makanan tradisional dengan proses sterilisasi dan pengawetan, tanpa menggunakan bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi.
Mego mengungkapkan dengan inovasi ini, makanan tradisional memiliki masa konsumsi lebih panjang sehingga semakin membuka potensi industri pangan tradisional Indonesia serta menjadi alternatif ketersediaan pangan Indonesia.
"Dengan teknologi pengalengan ini, potensi bahan alam kita dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Fokusnya adalah, bagaimana teknologi dan hasilnya dapat dinikmasti masyarakat." katanya.
Saat ini produk makanan tradisional yang telah dikalengkan oleh BPTBA LIPI diantaranya adalah gudeg, mangut lele, sayur lombok ijo, dan tempe kari.
Selain produk unggulan pengalengan, BPTBA LIPI bersinergi bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Kumpul Makaryo” di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul telah mengembangkan dan membantu budidaya kakao hingga pengolahan pasca panen.
Hasil nyata sinergi tersebut adalah, sarana dan prasarana pengolahan cokelat, berupa peralatan dan pembangunan rumah produksi atau showroom, yang diberi nama Griya Coklat Nglanggeran.
GriyaCoklat Nglanggeran, saat ini menyediakan sejumlah varian, di antaranya Cocomix Original, Cocomix Kopi, Cocomix Susu Kambing Etawa, Cocomix Ice, Cookies Kombinasi Tepung Mocaf dan Cokelat, pisang salut, bubuk cokelat, dan cokelat batang. "Griya cokelat telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dan Sri Sultan Hamengku Buwono. Harapannya Griya Cokelat dapat menjadi sentra cokelat di Indonesia dan masyarakat dapat benar-benar merasakan manfaatnya terutama dari segi ekonomi," kata Mego.
Bambang Wuryanto, Ketua Tim Kunjungan Komisi VII DPR RI ke BPTBA LIPI menyampaikan agar orientasi LIPI searah dengan tujuan PRN dan kepentingan masyarakat. "Lembaga riset ini memang dibentuk untuk meningkatkan perekonomian rakyat, melalui pengembangan teknologi dan riset, tertutama dalam hal pangan,” kata Bambang.
Mewakili Bupati Gunung Kidul, Himawan Wahyudi selaku Wakil Bupati Gunung Kidul menyampaikan harapannya agar kunjungan komisi VII DPR RI dapat menghasilkan program konkrit terkait dukungan terhadap pengembangan teknologi dan riset.
"Hasil dari kunjungan ini semoga ada dukungan konkrit untuk pengembangan teknologi dan riset sebagai upaya pengentasan kemiskinan, karena hasil teknologi BPTBA telah berperan signifikan dalam perekonomian masyarakat sekitar,” kata Himawan.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...