Temanggung Buat "Clinic Event" Seni Budaya
TEMANGGUNG, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, akan meningkatkan kualitas penyelenggaraan event kesenian dan kebudayaan di wilayah tersebut dengan membuat 'clinic event' untuk masyarakat pegiat seni budaya di desa-desa.
Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Rabu (22/1), mengatakan Pemkab Temanggung juga ingin melakukan intervensi event yang ada di desa berupa pendanaan dan intervensi manajemen untuk kemajuan seni dan budaya di desa-desa.
Pada 2020 ini, katanya, Pemkab Temanggung akan melakukan berbagai kegiatan dengan memadukan kesenian, kebudayaan, dan kepariwisataan.
"Kita akan membuat agenda event seluruh kabupaten yang bisa diakses oleh publik," katanya usai pembukaan sarasehan budaya di Pendopo Pengayoman Temanggung.
Menurut dia, sedikitnya ada 4 kegiatan yang akan mendapat perhatian yaitu gerebek di Liyangan yang sudah setiap tahun diadakan karena ini berada di lokasi situs sejarah Mataram Kuno di Temanggung dan ingin dibuat besar.
"Kita ingin buat gerebek ini lebih terkenal lagi di seluruh Jateng dan Indonesia. Pokoknya kita akan intervensi dengan pendanaan dan juga dengan manajemen," katanya.
Selain di Liyangan, katanya, kegiatan sadranan di Plebengan, Desa Pagergunung, Kecamatan Bulu. Sadranan merupakan kegiatan budaya, seni, ritual masyarakat yang hampir ada di setiap desa di seluruh Kabupaten Temanggung, dan masyarakat setiap tahun sekali minimal melakukan sadranan.
"Bahkan satuannya bukan desa lagi tetapi dusun. Hal ini kita ambil salah satu dari ritual sadaranan ini, yaitu di Desa Pagergunung untuk kita sentuh dengan manajemen dan pendanaan agar semakin besar dan bisa dikunjungi wisatawan dari luar daerah," katanya.
Kemudian festival durian di Desa Ngropoh, Kecamatan Kranggan. Daerah ini merupakan penghasil utama buah durian dan duriannya terkenal paling enak dan spesial.
Khadziq menyampaikan bersamaan dengan datangnya panen durian setiap tahun, di desa itu diselenggarakan festival durian.
"Kali ini kita akan bantu masyarakat dengan pendanaan dan manajemen event yang profesional agar festival durian ini semakin besar dan magnetnya semakin besar, pengunjung semakin luas dari masyarakat berbagai tempat," katanya.
Terakhir, katanya, Pemkab Temanggung ingin menginisiasi sebuah event baru di Kecamatan Kaloran, sebagaimana diketahui Kecamatan Kaloran itu adalah kecamatan bhinneka tunggal ikka, di sana banyak desa yang masyarakatnya beragam agama, tempat ibadahnya juga berdampingan dari berbagai agama dan masyarakat Kaloran terkenal sebagai masyarakat multikultural.
"Kita ingin promosikan ke luar dengan membuat event semacam festival toleransi atau apa pun namanya nanti. Kegiatan itu nanti untuk mendukung kerukunan antarumat beragama, untuk mensponsori soal multikulturalisme di Kabupaten Temanggung dan secara kepariwisataan agar event ini bisa komersial mendatangkan manfaat untuk masyarakat sekitar," katanya. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...