Tembakan Roket dari Pakistan Membunuh Enam Orang di Afghanistan
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Sedikitnya lima anak dan seorang perempuan tewas di provinsi Afghanistan timur ketika pasukan militer Pakistan menembakkan roket di sepanjang perbatasan dalam serangan menjelang fajar hari Sabtu (16/4), kata seorang pejabat dan seorang penduduk.
Sejak Taliban merebut kekuasaan tahun lalu di Afghanistan, ketegangan perbatasan antara tetangga telah meningkat, dengan Pakistan menuduh kelompok-kelompok militan melakukan serangan dari tanah Afghanistan.
Taliban menyangkal menyembunyikan gerilyawan Pakistan, tetapi juga marah dengan pagar yang didirikan Islamabad di sepanjang perbatasan 2.700 kilometer mereka yang dikenal sebagai garis Durand, yang dibuat pada masa kolonial.
Seorang pejabat pemerintah Afghanistan dan seorang penduduk di Provinsi Kunar, Afghanistan mengatakan pasukan Pakistan menembakkan roket pada hari Sabtu (16/4) pagi yang menewaskan enam orang.
"Lima anak dan seorang perempuan tewas dan seorang pria terluka dalam serangan roket Pakistan di distrik Shelton, Kunar," kata direktur informasi provinsi, Najibullah Hassan Abdaal, kepada AFP.
Ehsanullah, seorang penduduk distrik Shelton yang menggunakan satu nama seperti yang dilakukan banyak orang Afghanistan, mengatakan serangan itu dilakukan oleh pesawat militer Pakistan. Dia mengkonfirmasi jumlah korban tewas.
Serangan menjelang fajar serupa juga dilakukan di Provinsi Khost, Afghanistan, dekat perbatasan, kata pejabat pemerintah Afghanistan lainnya. “Helikopter Pakistan membombardir empat desa di dekat garis Durand di Provinsi Khost,” katanya tanpa menyebut nama.
“Hanya rumah sipil yang menjadi sasaran dan ada korban,” tambahnya, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Seorang tetua suku Afghanistan dari Khost, Gul Markhan, membenarkan insiden di Khost.
Pejabat militer Pakistan tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar, dan juru bicara pemerintah Taliban di Kabul menolak berkomentar ketika dihubungi oleh AFP.
Kementerian luar negeri Afghanistan mengatakan pada hari Sabtu (16/4) malam telah memanggil duta besar Pakistan di Kabul setelah insiden terbaru.
Daerah perbatasan antara kedua negara telah lama menjadi benteng bagi kelompok-kelompok militan seperti Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang beroperasi melintasi perbatasan yang rapuh dengan Afghanistan.
Taliban Afghanistan dan TTP adalah kelompok yang terpisah di kedua negara, tetapi memiliki ideologi yang sama dan berasal dari orang-orang yang tinggal di kedua sisi perbatasan. Sejak Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan, TTP menjadi lebih berani dan melancarkan serangan reguler terhadap pasukan Pakistan. Pada bulan Februari, enam tentara Pakistan tewas dalam penembakan oleh TTP dari Afghanistan.
Ribuan orang biasanya melintasi perbatasan setiap hari, termasuk para pedagang, warga Afghanistan yang mencari perawatan medis di Pakistan, dan orang-orang yang mengunjungi kerabat. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...