Temu Nasional PNPM 2014 di Monas

Salah satu peserta asal masyarakat Badui sedang membuat kain tenun asli dari daerahnya dalam rangka pergelaran acara Temu Nasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di Lapangan Barat Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Sabtu (10/5) (Foto-foto : Dedy Istanto).

Para pengunjung yang menghadiri acara Temu Nasional PNPM 2014 menggelar berbagai stand pameran produk hasil masyarakat mandiri dari berbagai daerah di Indonesia.

Salah satu pengunjung menunjukkan pin antikorupsi saat mengunjungi stand pameran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada acara Temu Nasional PNPM 2014 di Monas.

Para pengunjung tampak sedang asik berfoto pada sebuah poster besar bergambar wajah masyarakat dari berbagai daerah dalam acara Temu Nasional PNPM 2014.

Salah satu hasil kreatif kerajinan tangan sebuah patung rusa yang dibentuk dari kaleng bekas terpajang di stand pameran pada acara Temu Nasional PNPM 2014.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Temu nasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) digelar di lapangan Monumen Nasional (Monas). Pagelaran pesta rakyat PNPM dari berbagai wilayah ini dibuka oleh perwakilan dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada Sabtu (10/5) yang diikuti oleh 100 duta PNPM dari berbagai daerah yang terpilih sebagai inspirasi bagi masyarakat luas.

Kegiatan seperti pameran foto, pentas seni, serta pameran berbagai produk serta hasil kerajinan tangan dari berbagai daerah juga disuguhi sebagai bagian dari rangkaian acara untuk mengenalkan kepada masyarakat akan hasil kerja program PNPM binaan dari berbagai instansi pemerintah.

Acara temu nasional PNPM ini merupakan akbar yang secara rutin dilaksanakan yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama pelaksana program dalam rangka memperbaiki langkah pengembangan di berbagai wilayah.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat telah masuk usia ke-15 yang berawal dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK) pada tahun 1998. Program pembangunan dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan ini setidaknya sudah menjangkau sekitar 6600 Kecamatan dan 70 ribu desa yang ada di seluruh Indonesia dengan total anggaran sekitar Rp 70 triliun selama 15 tahun.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja