Tentang Tiga Saringan
Kita pernah mendengar cerita tentang tiga saringan dalam berbagai versi. Inti ceritanya adalah seorang A yang ingin menceritakan kepada temannya B tentang apa yang dilakukan C, kawan dekat B. “Tetapi, tunggu dulu,” kata B kepada A. “Apakah yang akan kau ceritakan bisa lolos dari tiga saringan? Kalau ya, ceritakanlah.”
Saringan itu adalah: kebenaran. “Apakah yang akan kau ceritakan tentang C itu sebuah kebenaran? Jika ya, ceritakanlah. Jika tidak, tidak usah diceritakan,” kata B. Dan A tidak jadi menceritakan, karena dia tidak yakin bahwa informasi tentang C adalah kebenaran.
Jadi, mari kita membangun kebiasaan untuk menyaring apapun yang ingin kita sampaikan dan kita lakukan kepada orang lain dan tentang orang lain sebagai hal yang kita yakini sebagai kebenaran. Jika tidak lolos saringan "kebenaran", urungkan.
Lalu, apa dua saringan berikutnya?
Saringan kedua adalah: kebaikan. Jika yang Anda sampaikan itu kebenaran, ujilah lagi: apakah itu akan mendatangkan kebaikan. Jika tidak, urungkan tindakan itu.
Saringan ketiga: berguna. Jika yang akan Anda sampaikan dan lakukan itu kebenaran, dan lolos saringan kedua bahwa hal itu akan memberikan kebaikan, jangan dulu dilakukan. Ujilah dulu dengan saringan ketiga: apakah hal itu akan berguna bagi anda, dan bagi orang lain. Jika ya, lakukan. Jika tidak, Anda tahu apa yang harus dilakukan.
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...