Tentara AS Kini Boleh Pakai Sorban, Jilbab dan Jenggot
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Hanya beberapa hari setelah memasuki tahun baru, Angkatan Darat Amerika Serikat telah melakukan terobosan besar untuk mendukung kebebasan beragama.
Peraturan tentara yang baru dirilis pada hari Selasa (3/1) menegaskan bahwa tentara pria dan perempuan di tingkat brigade akan diperbolehkan mengenakan sorban, jenggot dan jilbab sesuai dengan iman mereka. Langkah ini dilakukan beberapa hari setelah Departemen Kepolisian New York mengumumkan untuk memungkinkan petugas kepolisian memakai sorban dan menumbuhkan jenggot karena alasan agama.
Sebelumnya, mengakomodasi pakaian untuk alasan keagamaan untuk tentara Angkatan Darat dibuat atas dasar kasus per kasus.
“Berdasarkan contoh yang sukses dipakai oleh para anggota, saya telah memutuskan bahwa komandan tingkat brigade dapat menyetujui permintaan untuk mengenakan identitas keagamaan tertentu,” kata Sekretaris Angkatan Darat Eric Fanning dalam surat keputusan tersebut.
Peraturan baru juga akan akan mengizinkan tentara untuk memakai gelang atribut agama tertentu serta rambut gimbal untuk tentara perempuan.
Beberapa tuntutan hukum dalam beberapa tahun terakhir telah membuat Angkatan Darat untuk mengubah kebijakan terhadap perawatan dan cara berpakaian mereka. Pada bulan April 2016, Kapten Simratpal Singh, penerima bintang perunggu ini diperbolehkan mengenakan sorban dan memelihara jenggot setelah ia menggugat militer karena alasan diskriminasi.
Keputusan itu, hanya berlaku untuk Singh. Sebuah video pendek yang diproduksi oleh Becket Law, salah satu perusahaan yang mengeluarkan petisi untuk hak kaum Sikh untuk tetap melayani di kemiliteran, menunjukkan sejarah putusan Angkatan Darat dalam keimanan seseorang.
Keputusan yang sudah diumumkan pada hari Selasa (3/1) memastikan bahwa komandan tingkat brigade akan menyetujui semua permintaan untuk mengakomodasi semua agama selama tentara menunjukkan ketaatan iman yang tulus.
Angkatan Darat akan melanjutkan pengujian bahaya keamanan yang ditimbulkan karena mengakomodir keimanan seseorang, kata Fanning. Dan seiring berjalannya waktu, tentara berjenggot akan dibatasi dari sekolah militer dan posisi yang berhubungan dengan bahan kimia diperkirakan akan naik.
Perwira militer dan pendukung kebebasan beragama menyambut baik aturan tersebut, karena dampaknya akan memiliki implikasi yang luas bagi orang-orang beragama yang melayani di Angkatan Darat.
“Sorban dan jenggot saya merupakan komitmen saya untuk pluralisme dan kesetaraan,” kata Mayor Kamaljeet Singh Kalsi, yang telah diberikan keleluasaan memakai atribut keagamaannya pada tahun 2009.
“Ini perubahan kebijakan baru yang menegaskan komitmen militer untuk nilai-nilai iman dan merupakan tanda kemajuan yang berarti akan memastikan kekuatan demokrasi kita.”
Anggota Kongres AS, Joe Crowley menyambut baik keputusan Angkatan Darat dalam sebuah pernyataan di situsnya, mengatakan: “Ini adalah kemajuan besar, tidak hanya untuk masyarakat Sikh Amerika tapi untuk militer bangsa kita. Sikh Amerika mencintai negeri ini dan ingin kesempatan yang adil untuk melayani di negara kita pada pijakan yang sama. Pengumuman hari ini akan membantu mereka membela negara dan agama.” (thehuffingtonpost)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...