Tentara Bayaran Rusia, Wagner, Meningkatkan Kehadiran di Afrika
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, bersiap untuk meningkatkan kehadirannya di Afrika, kata pemimpinnya, Yevgeny Prigozhin, kepada outlet berita Afrika dalam wawancara audio yang diterbitkan online awal pekan ini.
“Kami tidak mengurangi (kehadiran kami), apalagi kami siap untuk meningkatkan berbagai kontingen kami,” kata Prigozhin kepada Afrique Media yang berbasis di Kamerun. Wawancara telepon telah diposting di YouTube tetapi hanya dilihat 1.400 kali pada hari Jumat (28/7) malam.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi kebenaran audio tersebut, tetapi suara yang tampaknya milik Prigozhin dapat didengar di bawah terjemahan bahasa Prancis.
Dalam wawancara tersebut, dia mengatakan Wagner memenuhi semua kewajibannya di benua itu, dan siap untuk lebih mengembangkan hubungan dengan negara-negara Afrika.
Berjuang di pihak Rusia, Wagner telah mengambil bagian dalam beberapa pertempuran paling berdarah dari perang Ukraina. Tetapi perannya di masa depan dipertanyakan ketika Prigozhin melakukan pemberontakan singkat bulan lalu dan Kremlin mengatakan dia akan meninggalkan Rusia menuju Belarusia, di mana beberapa pejuangnya telah mulai melatih pasukan Belarusia.
Namun, dia difoto di St Petersburg pekan ini selama KTT Rusia-Afrika, termasuk bersama seorang jurnalis dari Afrique Media.
Prigozhin mengonfirmasi kepada Afrique Media bahwa rotasi baru pasukan Wagner baru-baru ini tiba di Republik Afrika Tengah (CAR) menjelang referendum konstitusional pada 30 Juli yang dapat membuat Presiden Faustin-Archange Touadera memperpanjang masa jabatannya.
“Pasukan baru telah tiba, kami menguasai wilayah republik,” katanya, tanpa menyebutkan jumlah pasukan.
Tentara bayaran Rusia, termasuk banyak dari Wagner, melakukan intervensi pada tahun 2018 di pihak pemerintah CAR untuk memadamkan perang saudara yang telah berkecamuk sejak 2012.
Peran Wagner di CAR, Mali, dan tempat lain di Afrika menjadi perhatian pemerintah Barat, termasuk Prancis dan Amerika Serikat. Washington menuduh kelompok itu melakukan kekejaman yang meluas dan menjatuhkan sanksi sebagai organisasi kriminal.
Prigozhin menyangkal hal itu, mengatakan dalam wawancara bahwa semua aktivitas Wagner sah dan bermanfaat bagi negara tempatnya beroperasi dan bagi hubungan mereka dengan Rusia. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...