Tentara Burkina Faso Bebaskan 66 Perempan dan Anak Yang Diculik Ekstremis Islam
BURKINA FASO, SATUHARAPAN.COM - Tentara Burkina Faso telah membebaskan 66 perempuan dan anak-anak yang diculik awal bulan ini oleh ekstremis Islam saat mengumpulkan makanan di wilayah Sahel utara negara itu, menurut sebuah laporan televisi negara, hari Jumat (20/1).
Penyiaran nasional RTB melaporkan bahwa angkatan bersenjata telah menemukan para sandera selama operasi militer di wilayah Tengah-Utara. Kelompok itu termasuk 39 anak, dengan empat bayi di antara mereka.
Pihak berwenang mengatakan mereka sedang berada di pedesaan mengumpulkan buah-buahan liar di dekat kota Arbinda di Provinsi Soum ketika ekstremis Islam menculik mereka pada 12 dan 13 Januari.
Ekstremis telah mengepung kota-kota di sekitar negara Afrika Barat, mencegah orang dan barang bergerak bebas. Kota Arbinda telah berada di bawah blokade jihadi selama bertahun-tahun, membuat perempuan lebih rentan terhadap serangan jika mereka mencoba pergi, kata kelompok hak asasi.
Kekerasan jihadis yang terkait dengan Al Qaiea dan kelompok Negara Islam telah menguasai Burkina Faso, menewaskan ribuan orang dan membuat hampir dua juta orang mengungsi di negara Afrika Barat itu. Kegagalan pemerintah berturut-turut untuk menghentikan pertempuran telah menyebabkan ketidakpuasan yang meluas dan memicu dua kudeta militer pada tahun 2022.
Junta militer yang merebut kekuasaan pada bulan September, bersumpah untuk memulihkan keamanan, masih berjuang untuk membendung kekerasan. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...