Tentara Suriah Temukan Kuburan Massal di Palmyra

Bagian atas patung yang hancur telihat di museum kota kuno Palmyra, Suriah pada 31 Maret 2016. Pasukan Suriah, didukung tentara Rusia, berhasil merebut kembali Palmyra pada 27 Maret 2016 dari ISIS. (Foto-foto: AFP)

Foto yang diambil pada 31 Maret 2016 menunjukkan seorang fotografer memegang foto Arc du Triomphe karyanya yang dipotret pada 14 Maret 2014 di depan reruntuhan monumen bersejarah tersebut setelah dihancurkan jihadis ISIS pada Oktober 2015 di kota kuno Palmyra, Suriah. Pasukan Suriah yang didukung tentara Rusia merebut kembali Palmyra pada 27 Maret 2016. ISIS menghancurkan peninggalan tersebut karena menganggapnya sebagai berhala.

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Tentara Suriah menemukan sebuah kuburan massal yang berisi jasad 42 warga sipil dan tentara yang dieksekusi kelompok ekstremis ISIS di Palmyra, kata seorang narasumber militer, hari Sabtu (2/4).

Militer Suriah pada Jumat, “menemukan kuburan massal berisikan perwira, prajurit, anggota komisi rakyat (milisi prorezim) dan kerabat mereka,” kata narasumber kepada AFP.

Dia mengatakan 24 korban adalah warga sipil, termasuk tiga anak-anak.

“Mereka dieksekusi dengan dipenggal atau ditembak,” ujar narasumber tersebut.

Jasad itu sudah dibawa ke sebuah rumah sakit militer di ibu kota provinsi Homs dan beberapa sudah diidentifikasi, imbuhnya.

Pada Minggu lalu, tentara Suriah, dibantu pasukan Rusia, merebut kembali Palmyra dan reruntuhannya yang terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO, yang dirampas ISIS pada Mei 2015.

Selama hampir 10 bulan menuduki Palmyra, para ekstremis mengeksekusi sedikitnya 280 orang, menurut Observatorium HAM Suriah, badan pemantau berbasis di Inggris yang membenarkan penemuan kuburan massal itu. (AFP)