Tentara Suriah Umumkan Gencatan Senjata 72 Jam
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Tentara Suriah, pada hari Rabu (6/7) mengatakan pihaknya memberlakukan gencatan senjata 72 jam di seluruh negara tersebut, dalam sebuah pengumuman yang disampaikan bertepatan dengan hari raya Idul Fitri.
“Gencatan senjata diberlakukan di seluruh wilayah Republik Arab Suriah selama 72 jam mulai pukul 1.00 pada 6 Juli hingga tengah malam pada 8 Juli,” kata militer dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan media pemerintah.
Pernyataan tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut apakah gencatan senjata diperpanjang untuk menumpas jihadis seperti kelompok Islamic State (ISIS) atau afiliasi Al Qaeda, Front Al Nusra.
Gencatan senjata antara pasukan rezim dan kelompok pemberontak non-jihad diumumkan oleh Rusia dan Amerika Serikat pada akhir Februari, namun sebagian besar gagal akibat pelanggaran berkali-kali.
Seperti diberitakan sebelumnya, lebih dari seperempat juta orang tewas akibat perang saudara di Suriah dalam empat tahun terakhir, menurut laporan badan pemantau, Oktober 2015 lalu.
Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan organisasi tersebut mencatat 250.124 orang tewas, termasuk 74.426 warga sipil. Jumlah korban sipil itu termasuk 12.517 anak dan 8.062 perempuan.
Observatorium mengatakan konflik juga menewaskan 43.752 pemberontak dan 37.010 gerilyawan asing.
Sedikitnya 91.678 pasukan pro pemerintah tewas termasuk 52.077 tentara dan gerilyawan lain.
Militer Suriah didukung oleh milisi lokal pro pemerintah dan juga gerilyawan dari Iran, Irak, Afghanistan dan Hizbullah dari Lebanon.
Menurut laporan Observatorium, sebanyak 971 gerilyawan Hizbullah tewas di Suriah. Observatorium juga mendata 3.258 korban tewas yang belum dapat diidentifikasi.
Jumlah korban itu belum termasuk sekitar 30.000 orang yang menghilang di Suriah, dan 20.000 orang yang ditahan di penjara rezim Suriah. (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...