Terapi Pijat Taktil Bantu Kelola Gejala ADHD
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pijat dikenal menenangkan dan memiliki banyak manfaat, dan ternyata pijat juga dapat membantu mengelola gejala ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder) dengan lebih baik.
Dikutip dari The Hindustan Times, Selasa (26/11), sebuah studi yang dipublikasikan di Complementary Therapies in Clinical Practice mengungkapkan bahwa pijat taktil dapat membantu meredakan gejala ADHD pada remaja.
Beberapa gejala tersebut meliputi terus-menerus gelisah, kesulitan duduk diam, sulit berkonsentrasi, serta perilaku hiperaktif dan kurang perhatian lainnya.
Namun, peserta dalam penelitian ini melaporkan peningkatan yang signifikan dalam fokus dan perhatian, disertai kualitas tidur yang lebih baik, setelah menjalani teknik pijat ini.
Para peneliti menjelaskan manfaat pijat taktil dalam meredakan gejala ADHD, seperti pijat taktil melibatkan usapan lembut, lambat, dan berirama pada lengan, kaki, dan punggung, yang bertujuan untuk mempromosikan relaksasi.
Teknik itu juga menunjukkan potensi dalam mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
“Remaja dengan ADHD sering menghadapi tantangan seperti hiperaktivitas, kurang perhatian, stres, dan kesulitan tidur, yang tidak sepenuhnya teratasi dengan pengobatan standar. Sebagai perawat spesialis di bidang psikiatri anak dan remaja, saya telah menyaksikan tantangan ini secara langsung dan ingin mengeksplorasi apakah pijat taktil bisa menjadi opsi yang aman dan non-invasif untuk memberikan manfaat tambahan dalam mengelola gejala ini dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan,” kata Penulis studi, Anna-Carin Robertz.
Penelitian ini melibatkan 14 remaja berusia 15 hingga 17 tahun dengan ADHD. Para peserta berada dalam kondisi stabil dengan pengobatan, sementara beberapa lainnya tidak menggunakan obat.
Mereka juga tidak memiliki gangguan kesehatan mental berat, penyalahgunaan zat, atau menjalani perawatan psikologis aktif. Hal itu memastikan fokus penelitian hanya pada gejala ADHD.
Eksperimen dilakukan melalui sepuluh sesi pijat taktil mingguan yang dilakukan oleh terapis pijat taktil.
Teknik ini melibatkan usapan lambat dan berirama yang ditargetkan pada punggung, lengan, tangan, dan kaki.
Lingkungan tempat pijat berlangsung juga dibuat mendukung dengan pencahayaan redup, musik yang menenangkan, dan minyak tanpa aroma.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan yang signifikan pada perilaku hiperaktif dan impulsif, serta masalah sekunder seperti kualitas tidur yang buruk.
Studi ini membuka peluang baru dalam pengobatan ADHD dan pengelolaan gejalanya dengan pendekatan yang lebih holistik.
Cara Aktifkan KJP Plus yang Telah Dicabut
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus merupakan salah satu program pemerintah P...