Terapi Stem Cell Cegah Penuaan Dini
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Para peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Surabaya, tengah mengembangkan terapi stem cell untuk mengurangi tanda-tanda penuaan dini.
"Kami melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana terapi stem cell bisa mencegah berbagai tanda penuaan dini pada seseorang. Pada prosesnya, kami melakukan terapi stem cell pada 30 laki-laki dan perempuan berusia antara 40 sampai 70 tahun. Setelah itu, kami menganalisa apa saja permasalahan kulitnya," kata Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Dr Purwati, dr Sp.PD, K-PTI, FINASIM dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (26/1).
Dokter Purwati menjelaskan bahwa para pasien tersebut diukur permasalahan kulitnya menggunakan metode yang akurat untuk mengetahui kondisi dari tujuh permasalahan kulit, yakni bintik hitam, pori-pori besar, kulit kasar, keriput, jerawat, noda matahari, dan kulit kering.
Dalam penelitian ini, pihaknya meminta para pasien untuk menggunakan formula stem cell sebanyak dua kali sehari selama enam bulan dan dipantau secara rutin selama enam minggu sekali.
"Para pasien kemudian menggunakan formula yang mengandung stem cell sebanyak dua kali sehari, dalam kurun waktu enam bulan. Dalam periode ini, kami juga melakukan pengecekan berkala sebanyak enam minggu sekali. Hasilnya, tak ada satupun pasien yang mengalami reaksi alergi maupun keracunan. Artinya formula stem cell ini sangat aman," katanya.
Setelah kurun waktu enam bulan, para pasien kemudian kembali diukur kondisi kulitnya, dan hasilnya diketahui terapi stem cell dapat mengurangi berbagai permasalahan kulit.
"Setelah kami lakukan pengukuran kembali, terbukti bahwa stem cell mampu mengurangi kondisi bintik hitam, pori-pori besar, kulit kasar, keriput, jerawat, noda matahari, dan kulit kering secara signifikan. Selain itu, 90 persen dari para pasien juga mengaku puas dengan hasil perawatan dan merasa bahwa terapi ini bisa mengurangi keriput, membuat kulit jadi lebih lembab, dan mengurangi pigmentasi," kata dr Purwati.
Dia mengatakan saat ini banyak masyarakat yang mengalami penuaan dini yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti mengkonsumsi alkohol, kurang tidur, stres, hingga banyak mengkonsumsi makanan cepat saji.
Hal ini mendorong industri kesehatan dan kecantikan untuk menghadirkan berbagai jenis perawatan kosmetik, seperti penggunaan kolagen, vitamin C, dan retinol.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...