Teripang Nusa Penida Dikembangkan Balai Pengelolaan Laut Denpasar
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM – Timun laut, yang biasa disebut teripang, merupakan satwa laut yang menyukai habitat kawasan berpasir lumpur atau antara terumbu pada dasar lautan. Teripang diburu dan menjadi tangkapan favorit masyarakat pesisir, dan harganya tinggi. Hal ini yang mendorong Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, bekerja sama dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondal, Kabupaten Buleleng melakukan kegiatan pengembangan (restocking) teripang di Perairan Nusa Lembongan, Nusa Penida.
"Kegiatan tersebut, sebagai upaya memperkaya sumber daya ikan di Kawasan Konservasi Nusa Penida, pulau yang terpisah dengan daratan Bali yang secara administratif masuk wilayah Kabupaten Klungkung," kata Plh Kepala BPSPL Denpasar Permana Yudiarso di Denpasar, Jumat (28/10).
Ia mengatakan, upaya yang melibatkan masyarakat dan nelayan setempat, selain untuk memperkaya stok teripang di kawasan tersebut, juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di wilayah pesisir, khususnya di Kawasan Konservasi Perairan Nusa Penida.
Benih teripang untuk pengembangan tersebut, diperoleh dari hasil pembenihan Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondal, Kabupaten Buleleng sebanyak 3.000 benih.
Permana Yudiarso mengatakan seluruh benih tersebut ditempatkan pada jaring keramba berukuran empat kali empat meter yang diberikan oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar.
Penempatan jaring keramba tersebut berada di kawasan konservasi perairan Nusa Penida, zone perikanan berkelanjutan tepatnya di sub-zone budidaya rumput laut.
Permana Yudiarso mengharapkan, setelah enam bulan mendatang anakan teripang itu dapat berkembang biak dengan baik di perairan tersebut.
Pemantauan keramba dilakukan oleh kelompok Pokmaswas Gili Bhuana Nusa Penida yang diketuai oleh I Wayan Ujiana.
“Kolaborasi unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Kelautan, BPSPL, BBPPBL dan UPTD KKP Nusa Penida, Kabupaten Klungkung diharapkan menjadi contoh dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut di kawasan Konservasi Perairan, “ kata Permana Yudiarso.
Teripang, merupakan komoditas yang tidak pernah sepi dari permintaan konsumen luar negeri. Padahal, dahulu teripang itu dibuang atau ditelantarkan begitu saja oleh nelayan karena dipandang tidak bernilai. Banyak teripang dibiarkan tergeletak di sepanjang pantai. Namun, setelah tahu nilai ekonominya yang melejit tinggi, masyarakat pesisir pun beramai-ramai melakukan perburuan teripang.
Timun laut atau teripang dapat dijumpai di lautan seluruh dunia. Tidak hanya pada kawasan pasang surut, teripang pun dapat ditemui di bagian laut dalam
Konsumen teripang didominasi dari Tiongkok. Pembeli lainnya kebanyakan berasal dari Malaysia dan Korea. Semua jenis teripang diminati. Orang mengonsumsi teripang sebagai makanan yang menyehatkan sekaligus obat tradisional berkualitas. (Ant)
Editor : Sotyati
Mensos Tegaskan Tak Ada Bansos untuk Judi Online
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan tak ada ...