Terkait Penyadapan Malaysia Panggil Kepala Misi Diplomatik AS dan Australia
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Malaysia memanggil kepala misi diplomatik Amerika Serikat dan Australia untuk memrotes dugaan spionase, kata menteri luar negeri pada Sabtu (2/11), saat sengketa jaringan pengawasan yang dipimpin AS di Asia semakin membesar.
China dan Indonesia sudah meminta penjelasan dari Australia atas laporan beberapa misi diplomatik Canberra digunakan untuk memantau ponsel dan mengumpulkan data sebagai bagian dari program pengawasan Amerika.
Sengketa tersebut pecah di Asia pekan ini setelah sebuah Sydney Morning Herald melaporkan peta rahasia yang dibocorkan oleh buronan intelijen Edward Snowden yang menunjukkan 90 fasilitas pengawasan AS di beberapa misi diplomatik di seluruh dunia, termasuk di Kamboja, China, Indonesia, Malaysia, Myanmar dan Thailand.
Laporan luas mengenai spionase Badan Keamanan Nasional (NSA) dibuat berdasarkan pengungkapan yang dilakukan oleh Snowden, termasuk dugaan bahwa badan AS itu memantau telepon Kanselir Jerman Angela Merkel, yang sudah memicu sengketa trans-Atlantik.
Menteri Luar Negeri Malaysia Dato' Sri Anifah Hj. Aman mengatakan bahwa negaranya pada Jumat (1/11) memanggil kepala misi diplomatik AS dan Australia “menyerahkan nota protes dalam respons atas dugaan aktivitas spionase yang dilakukan oleh kedua kedutaan di Kuala Lumpur.”
AS diwakili oleh wakil kepala misinya, Lee McClenny, karena duta besarnya sedang keluar kota, kata menteri itu dalam sebuah pernyataan, tanpa memberi rincian tentang apa yang terjadi. (Ant)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...