Terkait Prioritas, RI Tidak Beri Bantuan Kemanusiaan untuk Suriah
KUWAIT CITY, SATUHARAPAN.COM – Indonesia, pada tahun 2015 tidak bisa memberikan bantuan kemanusiaan untuk Suriah melalui konferensi ketiga bantuan kemanusiaan yang diselenggarakan di Istana Bayan, Kuwait City,Selasa (31/3).
Duta Besar Indonesia untuk Kuwait Tatang B. Razak dalam wawancara lewat telepon Senin (30/3) malam di Kuwait City mengatakan, ketidakikutsertaan Indonesia untuk tahun ini memberikan janji bantuan sangat terkait dengan skala prioritas yang dianggarkan oleh pemerintah di Tanah Air.
Oleh sebab itu, sebagai ketua delegasi yang mewakili Indonesia untuk konferensi ini, Tatang mengatakan, pihaknya melihat apa yang disampaikan oleh masing-masing negara dalam kaitan bantuan yang dijanjikan.
"Perihal kealpaan Indonesia untuk memberikan janji bantuan sudah saya sampaikan ke pemerintah Kuwait sebelumnya, " kata Tatang.
Biasanya masing-masing negara donor diberikan kesempatan untuk berbicara, dan Tatang tidak tahu apakah negara yang tidak ikut di tahun ini juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan sesuatu yang terkait dengan janji bantuan.
"Tahun lalu, Indonesia telah memberikan bantuan untuk rakyat Suriah melalui PBB sebesar 500.000 dolar Amerika Serikat (Rp 6,5 miliar), tapi banyak skala prioritas yang harus diperhatikan untuk tahun ini kita tidak dapat memberikan janji paket bantuan kemanusiaan melalui konferensi ketiga ini," katanya..
Sebagai tuan rumah konferensi internasional, Kuwait melakukan koordinasi dengan negara negara yang hadir dalam konferensi untuk mendapat paket bantuan yang dijanjikan.
Saat ini, badan-badan kemanusiaan PBB mengaku kesulitan mendanai bantuan kemanusiaan bagi rakyat Suriah yang jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun, dan karena itulah konferensi yang digelar di Istana Bayan, yang dibuka secara resmi oleh Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
Konferensi membahas, antara lain, kemungkinan peningkatan jumlah dana bantuan bagi pengungsi Suriah, baik yang masih berada di negerinya maupun yang telah mengungsi ke negara tetangga.
Diharapkan, konferensi bisa mengumpul dana sebesar 8,4 miliar dolar Amerika Serikat (Rp 110 triliun) dengan pertimbangan 5,5 miliardolar (Rp 72 triliun), untuk membantu pengungsi Suriah yang ditampung di beberapa negara tetangganya, dan 2,9 miliar dolar (Rp 38 triliun) untuk membantu rakyat Suriah yang harus meninggalkan rumah mereka, karena ingin menyelamat diri mereka di dalam wilayah negara mereka.
Dalam pernyataan resmi, Sekjen PBB mengaku sangat prihatin dengan situasi kemanusiaan yang memburuk dengan cepat di Suriah. Lebihdari 12 juta warga Suriah saat ini sangat membutuhkan bantuan. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...