Terminologi Perjalanan Menanti Arah Glenn Fredly
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Musikus kawakan Glenn Fredly memaknai pergelaran konser “Menanti Arah” sebagai sebuah terminologi perjalanan bermusik di Nusantara. Penyanyi solo asal Ambon itu mengaku tak mudah bertahan di industri musik selama dua dekade. Dalam 20 tahun bertahan di jalur seni, ia bercerita pernah jatuh bangun melewati masa-masa sulit. Namun, kekuatan musik sendiri yang menguatkannya bertahan.
“Musik membuat saya nggak naik-turun dan justru membawa saya ke hal-hal yang tak pernah saya pikirkan sebelumnya. Kalau bicara soal musik, saya sangat menikmati. Banyak hal yang ingin saya kerjakan terutama dalam dunia musik,” ujar Glenn saat Konferensi Pers Konser Menanti Arah di Jalan Gunawarman Nomor 11, Jakarta Selatan, Rabu (9/9).
Sementara itu, “Menanti Arah” menjadi pertandanya berkiprah di dunia musik. Ia pun mengaku melewati masa transisi layaknya musikus yang bertahan di jalurnya selama puluhan tahun lainnya. Tak dimungkiri bila konser yang digelar pada 17 Oktober mendatang menjadi titik balik perjalanan.
Secara personal, ia mengakui selalu menanti arah yang baik untuk perjalanan kariernya. Ia berharap dapat bekerja kolektif bersama musikus lainnya untuk merawat musik Indonesia.
"Proses dan pengalaman hidup selama 20 tahun ini akhirnya saya anggap sebagai menanti arah," kata Glenn.
Selanjutnya, setelah dua dekade berkiprah, Glenn ingin mendedikasikan dirinya melahirkan musikus-musikus berkualitas dari seluruh pelosok negeri. Mendirikan sebuah institusi bernama Musik Bagus menjadi awal perjalanannya memfokuskan diri di dunia pendidikan. Melalui institusi ini ia berniat mengukir sejarah.
“Saya ingin fokus ke dunia pendidikan, terutama di pendidikan musik. Saya ingin fokus pendidikan musik di daerah yang tak terjangkau,” ujar dia.
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...