Tersangka Pembunuh Anggota Parlemen Inggris Disidangkan
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Tersangka tunggal Thomas Mair didakwa membunuh anggota parlemen Inggris Jo Cox dan menjalani persidangan pada Sabtu (18/6), kata polisi.
Cox diserang dengan pisau dan senjata api di luar daerah pemilihannya di Desa Birstall, Inggris utara, pada hari Kamis (16/6).
Mair (52), yang berasal dari Desa Yorkshire, diringkus di dekat lokasi kejadian.
Inspektur Detektif Polisi West Yorkshire Nick Wallen, yang memimpin penyelidikan tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa Mair didakwa dengan serangkaian kejahatan yang berkaitan dengan kematian Cox.
Mair dijadwalkan hadir di pengadilan London tengah pada hari Sabtu (18/6).
“Kami sekarang sudah mendakwa seorang pria dengan pembunuhan, menyebabkan luka berat, kepemilikan senjata api dengan tujuan untuk melakukan kejahatan dan kepemilikan senjata ofensif,” imbuhnya.
“Thomas Mair, 52, dari Birstall, akan menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Westminster hari ini.”
Obama Kecam Pembunuhan Cox
Sementara itu, Presiden Barack Obama pada hari Jumat (17/6) mengutuk pembunuhan “brutal” Jo Cox, saat dia menyatakan belasungkawa kepada duda anggota parlemen Inggris dan memuji “pelayanan tanpa pamrihnya”.
Obama menghubungi Brendan Cox saat bepergian dengan pesawat kepresidenan Air Force One, sehari setelah anggota parlemen itu “dibunuh secara brutal,” kata Gedung Putih.
Jo Cox ditembak dan dibunuh dalam serangan brutal di desa Birstall, Inggris utara. Polisi sedang menyelidiki kondisi mental dan keterkaitan pelaku penyerangan berusia 52 tahun tersebut dengan pihak berhaluan kanan jauh.
Southern Poverty Law Center yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengatakan tersangka Thomas Mair mendukung Aliansi Nasional, organisasi neo-Nazi utama di AS.
Southern Poverty Law Center mengatakan Mair membeli bahan bacaan dari Aliansi Nasional, yang mendukung penciptaan negara khusus orang kulit putih dan pemusnahan orang Yahudi.
“Presiden Obama menyampaikan belasungkawa atas nama rakyat Amerika kepada (Brendan) Cox, dua anaknya yang masih kecil, serta teman-temannya, kolega dan konstituen,” menurut pernyataan Gedung Putih.(AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...