Tersangka Penyerangan di Paris Mulai Diidentifikasi
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Sumber kepolisian pada koran Prancis, Le Parisien, menyebutkan tersangka pelaku penyerangan di Stade de France ditemukan membawa paspor Mesir.
Paspor lain yang ditemukan adalah milik warga Suriah yang lahir pada 1990. Badan intelijen Prancis tidak mengenali pelaku itu. Pemegang paspor Suriah tersebut dipastikan masuk ke Pulau Leros, Yunani, pada Oktober, kata seorang menteri Yunani. Namun pemerintah Prancis belum membenarkan informasi itu.
Salah satu tersangka pelaku, lahir pada 1985, berasal dari daerah pinggiran Paris. Dia pernah ditangkap karena kejahatan ringan antara 2004-2006. Data intelijen menyatakan bahwa dia diradikalisasi pada 2010 tapi tidak menjadi bagian jaringan manapun.
Sementara itu, seorang pria Macedonia dengan senjata berat ditahan pekan lalu dalam sebuah pemeriksaan rutin oleh polisi di jalanan di Jerman. Kemungkinan dia terkait dengan para pelaku penyerangan, menurut pemerintah Jerman. Mereka yakin pria tersebut akan menuju Paris.
Tujuh pria bersenjata di Paris melakukan bunuh diri dengan rompi peledak dan satu tewas ditembak polisi. "Tiga tim yang saling berkoordinasi" adalah pelaku di balik serangan yang terjadi pada hari Jumat (13/11), menurut jaksa Paris, Francois Molins.
Pemerintah Belgia sudah mengatakan bahwa mereka melakukan tiga penangkapan di Brussel terkait serangan di Paris setelah polisi menggeledah satu kawasan di ibu kota Belgia, pada hari Sabtu (14/11).
Koran Le Parisien mengutip saksi mata yang mengatakan bahwa salah satu penyerang di stadium adalah seorang perempuan. (bbc)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...