Terung Belanda, Jaga Kesehatan Pencernaan
SATUHARAPAN.COM – Terung belanda termasuk salah satu buah utama yang ditawarkan di kios-kios jus buah untuk pelanggan. Dicampur atau tidak dalam mengolahnya, jus terung belanda banyak yang menyukainya.
Bagi yang sudah mencoba merasakannya, pasti tahu buah ini memiliki rasa asam, getir, sedikit manis, namun rasa asam lebih dominan. Sebab itu, walaupun ada yang menikmati dengan cara mengisap buahnya, kebanyakan peminatnya tidak tahan dengan sensasi asam itu bila harus mengonsumsinya langsung.
Terung belanda umumnya diolah terlebih dahulu, misalnya menjadi sari buah, atau sop buah, atau sirup, rujak, selai. Di Sumatera Utara, terung belanda dibuat sirup dicampur buah markisa, dan dikenal sebagai sirup martabe alias markisa terung belanda.
Terung belanda, di Inggris lebih dikenal dengan sebutan tamarillo, atau disebut juga tomat pohon (tree tomatoes). Buahnya mengingatkan pada tomat karena berair dan memiliki rasa asam.
Terung belanda, dikutip dari usu.ac.id, juga kaya akan besi dan potasium, serta kandungan sodium yang rendah. Karena kandungan gizinya yang lengkap, maka di Amerika Serikat buah terung belanda terkenal sebagai buah yang mengandung rendah kalori, sumber serat, bebas lemak (untuk jenis reds), atau rendah lemak (untuk jenis golden), bebas kolesterol dan sodium, dan sumber vitamin C dan E yang sempurna.
Terung belanda juga bagus untuk menjaga kesehatan pencernaan karena merupakan salah satu buah yang kaya, dan membantu mencegah kanker dan sembelit.
Pemerian Botani Terung Belanda
Tanaman terung belanda dikutip dari e-journal.uajy.ac.id, dapat mencapai tinggi antara 2 - 3 meter.
Daunnya berbulu, berbentuk hati besar dan berwarna hijau. Daun yang berwarna hijau ini mudah sekali rusak karena terpaan angin yang kencang.
Bunga terung belanda berwarna merah jambu dan terletak di ujung cabang batang serta biasanya berkelompok. Tanaman ini memiliki benang sari dan putik serta kelopak bunga yang berwarna ungu hijau. Tanaman ini melakukan penyerbukan sendiri, tetapi terkadang juga dibantu lebah dan angin meskipun sangat kecil kemungkinannya.
Tanaman terung belanda memiliki tangkai panjang, satu dengan lainnya tumbuh sendirian atau ada yang berkelompok sebanyak 3-12. Buahnya berbentuk seperti telur. Warna kulitnya ungu gelap, merah muda, oranye atau kuning, dan ada yang masih mentah berwarna hijau agak abu-abu. Warna itu akan berubah menjadi merah kecokelatan apabila sudah matang.
Di dalam buah terdapat buah yang berwarna tebal kekuningan, dibungkus oleh selaput tipis yang mudah dikelupas. Rasa buah ini seperti tomat, dan teksturnya seperti plum dengan kandungan gizi yang relatif tinggi karena banyak mengandung vitamin A, C, dan serat.
Lapisan luar dari daging buah banyak mengandung air, sedikit kasar, dan sedikit mengandung rasa manis. Biji buah ini keras, berwarna cokelat muda sampai hitam. Bentuk biji agak tumpul, bulat dan kecil, tetapi lebih besar daripada biji tomat yang sebenarnya.
Terung belanda berasal dari Pegunungan Andes di Peru, Cile, Ekuador, dan Bolivia. Buah ini dibawa ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda, dan mulai dikembangkan di Bogor, Jawa Barat, sejak tahun 1941. Di Indonesia terung belanda ini banyak dijumpai di Sumatera Utara.
Terung belanda, menurut Wikipedia, memiliki nama ilmiah Solanum betaceum. Di Indonesia, juga dikenal sebagai terung menen.
Terung ini mampu hidup dan berbuah dengan suhu 22-30 derajat. Pada suhu di atas itu biasanya akan sulit berbunga apalagi berbuah. Bahkan kadang-kadang tanaman ini bisa mati, karena tidak tahan dengan panasnya matahari.
Tanaman ini memiliki dua jenis warna, yaitu merah dan kuning. Yang sering ditanam di Indonesia adalah terung yang berwarna merah.
Khasiat Herbal Terung Belanda
Terung belanda, dikutip dari organicsfs.com, buahnya berbentuk oval dengan tekstur yang sangat halus yang berwarna merah tua dan oranye kuning. Terung belanda memiliki manfaat bagi nutrisi dan kesehatan, dan sarat dengan vitamin A, E, C, termasuk B kompleks seperti riboflavin, niasin, dan tiamin. Kandungan mineral buah ini meliputi kalium, kalsium, mangan, magnesium, besi, seng, dan tembaga. Buah ini juga menyimpan karbohidrat, lemak, dan protein.
Kandungan manfaat terung belanda, dikutip dari unud.ac.id, sangat kaya nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin, mineral, beta karoten, karbohidrat, protein, lemak, antosianin, dan serat. Kandungan tersebut sangat berperan penting bagi tubuh untuk menangkal serangan radikal bebas.
Terung belanda mengandung antosianin yang termasuk dalam golongan flavonoid, yang merupakan salah satu jenis antioksidan. Serat yang tinggi di dalam buahnya bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit. Antosianin pada buah-buahan bukan saja mempunyai sifat antioksidan yang tinggi, tetapi turut bertindak sebagai anti-peradangan, anti-bakteri, anti-kanker (bagi pencegahan kanker), memperbaiki fungsi penglihatan, anti-tumor, dan juga anti penuaan.
Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti Universitas Manajemen dan Ilmu Pengetahuan Universitas Putra Malaysia, menunjukkan bahwa buah terung belanda memiliki aktivitas prebiotik, yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan berpotensi meningkatkan penyerapan kalsium.
Sedangkan tim peneliti Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Makasar, meneliti dengan melakukan uji efek hipokolesterolemik sari buah terung belanda pada tikus putih. Penelitian itu dilakukan untuk memperoleh efek penurunan kadar kolesterol dari sari buah terung belanda sebagai obat tradisional yang dapat menurunkan kadar kolesterol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sari buah terung belanda dapat menurunkan kadar kolesterol total darah pada tikus putih jantan pada semua konsentrasi yang diujikan. Diperoleh bahwa sari buah terung belanda 250 mg/ml memberikan efek terbesar dalam menurunkan kolesterol total darah pada hewan uji tikus putih jantan.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...