Tes Berbasis Sel Manusia Dapat Gantikan Pengujian dengan Hewan
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Para ilmuwan di AS, pada Selasa (26/1), mengatakan mereka mengembangkan cara yang lebih cepat dan efisien untuk mengukur kadar racun bahan kimia, yang dapat mengurangi kebutuhan pengujian dengan menggunakan hewan.
Menggunakan sel manusia dalam cawan Petri di laboratorium, mereka menguji sekitar 10.000 jenis senyawa kimia yang berbeda, termasuk pestisida, bahan kimia industri, bahan tambahan makanan dan obat-obatan.
Hasil tersebut digunakan untuk menyusun model guna memprediksikan apakah senyawa tersebut, atau gabungan di antaranya, dapat membahayakan manusia atau lingkungan, ketika digunakan dalam obat baru atau bahan kimia lingkungan.
Kadar racun, adalah salah satu penyebab utama yang menggagalkan obat baru, dan pengujian di perpustakaan, data tingkat keracunan itu diharapkan dapat menemukan senyawa bahan kimia yang tidak aman, di tahap penelitian paling awal.
“Ribuan bahan kimia yang bersinggungan dengan manusia, memiliki data yang tidak memadai untuk memprediksikan potensi dampak bahan kimia tersebut,“ kata penulis studi di jurnal Nature Communications.
Tes tingkat keracunan, biasa menggunakan hewan membutuhkan biaya mahal, dan menggunakan spesies yang berbeda tidak selalu akurat memprediksikan dampak bahan kimia terhadap manusia.
Pengujian dengan menggunakan hewan, juga menimbulkan keprihatinan secara etika terhadap kehidupan hewan.
Proyek tersebut, yang dijuluki Tox21, adalah upaya gabungan yang melibatkan tiga badan federal AS: Badan Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency/EPA), Lembaga Kesehatan Nasional National Institutes of Health (NIH) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA).(AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...