Thailand Deteksi Hampir 8.000 Hoaks Kurang dari 15 Hari
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Sejak "pusat antiberita bohong" diluncurkan pada 1 November, Kementerian Ekonomi Digital dan Masyarakat Thailand pada Rabu (13/11) mengumumkan bahwa mereka berhasil mendeteksi hampir 8.000 konten berita bohong atau hoaks di dunia maya.
"Sejak diluncurkan, kami telah mendeteksi 7.962 pesan dengan konten hoaks," kata Menteri Ekonomi Digital dan Masyarakat Buddhipongse Punnakanta.
"Sebagian besar informasi yang menyesatkan bertujuan untuk menipu masyarakat terkait produk-produk kesehatan palsu," tambahnya.
Buddhipongse menuturkan sekitar 15 persen berita bohong mengandung konten yang menghasut perpecahan sosial dan berdampak terhadap keamanan nasional.
Peluncuran "pusat antiberita bohong" ini bertujuan untuk memperbaiki konten daring (online) yang menyesatkan masyarakat atau merusak citra negara, kata Buddhipongse.
Pusat antiberita bohong tersebut dikelola oleh sekitar 30 petugas secara bersamaan, yang akan meninjau konten daring yang dikumpulkan melalui perangkat "pendengaran sosial" dari berbagai topik seperti bencana alam, ekonomi, produk kesehatan dan barang-barang ilegal.
Jika petugas mencurigai ada sesuatu yang keliru, mereka akan mengirim notifikasi ke otoritas terkait untuk mengeluarkan koreksi melalui platform media sosial dan situs web pusat tersebut serta melalui media Thailand. (Xinhua)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...