Thailand Tutup Kedutaan di Turki Terkait Minoritas Uighur
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Thailand pada Jumat (10/7) menutup kedutaan dan konsulatnya di Turki pascaprotes terhadap pendeportasian Muslim Uighur oleh Thailand ke Tiongkok, sementara Amerika Serikat mengingatkan bahwa kelompok minoritas tersebut dapat menghadapi “perlakuan buruk”.
Penutupan sementara kedutaan Thailand di Ankara dan konsulat di Istanbul terjadi setelah demonstran anti-Tiongkok menyerbu gedung tersebut, merusak perabotan dan menurunkan plakat di luar bangunan.
Aksi tersebut adalah protes terbaru di Turki atas perlakuan terhadap kaum minoritas berbahasa Turki dan mayoritas Muslim di wilayah Xinjiang barat laut Tiongkok, tempat komunitas Uighur menghadapi penindasan budaya dan agama.
Sejumlah orang dipercaya telah melarikan diri dari daerah bergejolak tersebut dalam beberapa tahun terakhir, terkadang melakukan perjalanan melalui Asia Tenggara dengan harapan dapat kembali menetap di Turki.
Nasib sekitar 400 warga Uighur di Thailand mengalami ketidakpastian sejak mereka ditahan karena secara ilegal masuk pada Maret 2014, sementara pihak berwenang memverifikasi kebangsaan mereka di tengah perselisihan antara Turki dan Tiongkok atas masalah di mana mereka harus dipindahkan.
Pemerintahan junta tersebut pada Kamis mengungkapkan bahwa sekitar 100 warga Uighur dideportasi ke Tiongkok pada hari Rabu (8/7), sementara kelompok sebelumnya yang terdiri dari 172 perempuan dan anak-anak dikirim ke Turki pada akhir Juni. (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...