"The Daily Star" Lebanon Hentikan Edisi Cetak
"The Daily Star" Dikenal Sebagai Surat Kabar Pertama Berbahasa Inggris di Dunia Arab
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Satu-satunya surat kabar berbahasa Inggris Lebanon, The Daily Star, mengumumkan pada hari Selasa (4/2) bahwa mereka untuk sementara menghentikan edisi cetaknya karena masalah keuangan, ketika negara itu menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
The Daily Star mengatakan bahwa situs web dan platform media sosialnya akan terus berfungsi seperti biasa "untuk mennyajikan liputan berita dan konten kelas satu dari Lebanon, Timur Tengah dan sekitarnya."
The Daily Star adalah yang terbaru di antara beberapa surat kabar Lebanon yang berhenti mencetak dalam beberapa tahun terakhir, dalam perjuangan untuk bersaing dengan media digital. Perjuangan itu diperberat oleh krisis ekonomi Lebanon pada tahun lalu.
Beberapa hari sebelumnya, Radio One, sebuah stasiun radio musik populer, berhenti mengudara setelah 37 tahun sebagai akibat krisis.
Negara kecil Mediterania itu berada di tengah krisis ekonomi dan keuangan yang melumpuhkan, yang terburuk sejak berakhirnya perang saudara Lebanon tahun 1975-90. Situasi semakin buruk sejak 17 Oktober, ketika protes nasional meletus menentang elite politik, yang dituding sebagai penyebab korupsi dan kesalahan manajemen pemerintahan selama beberapa dekade.
Beberapa organisasi telah memberhentikan karyawan dan memotong gaji, sementara yang lain telah ditutup sepenuhnya.
The Daily Star mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penurunan dialami dengan hampir tidak ada pendapatan iklan pada kuartal terakhir tahun 2019 dan Januari tahun ini. "Itu diperparah situasi keuangan yang sudah mengerikan yang telah menghancurkan koran-koran Lebanon dengan bangkitnya media digital."
"The Daily Star meminta maaf kepada pembaca edisi cetaknya dan tetap berharap dapat mengatasi badai ini," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka berharap untuk meluncurkan kembali versi kertas dan kembali ke kios koran sesegera mungkin.
Koran itu telah berjuang untuk sementara waktu dan beberapa karyawan mogok pada bulan Desember memprotes bahwa mereka belum dibayar selama berbulan-bulan. Beberapa stasiun TV lokal juga berjuang keras, memberi karyawan setengah dari gaji mereka.
Tahun lalu, harian Al-Mustaqbal, yang dimiliki oleh keluarga mantan Perdana Menteri, Saad Hariri, menghentikan edisi cetak dan berubah menjadi surat kabar digital. Pada 2017, harian terkemuka Lebanon, As-Safir, tidak dicetak lagi setelah 42 tahun dipublikasikan, sementara harian lain Al-Anwar ditutup setahun kemudian.
The Daily Star didirikan pada tahun 1952, menjadi salah satu surat kabar berbahasa Inggris pertama di dunia Arab. Media ino berhenti mencetak selama perang saudara 15 tahun di Lebanon, sebelum diluncurkan kembali pada tahun 1996.
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...