The Fed Akan Naikkan Suku Bunga AS Bertahap
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Risiko yang dihadapi perekonomian AS lebih sedikit dan siap untuk terus berkembang, tetapi bank sentral akan bergerak secara bertahap untuk menaikkan suku bunga, kata seorang pejabat senior Federal Reserve Selasa (27/11).
Wakil Ketua Federal Reserve Richard Clarida menekankan bahwa para pejabat akan mengawasi tanda-tanda inflasi dan perkembangan pasar tenaga kerja sebelum membuat keputusan untuk menaikkan suku bunga acuan.
Risiko terhadap ekonomi cenderung berkurang dan fundamental ekonomi AS kuat, yang berarti pemulihan tahun depan kemungkinan akan "menjadi ekspansi terpanjang dalam sejarah AS," kata Clarida dalam pidato di sebuah konferensi di New York, pusat pasar keuangan AS.
Kombinasi analisa ekonomi yang menggembirakan, dengan apa yang mungkin dipandang sebagai kebijakan moneter yang kurang agresif, kemungkinan akan disambut baik oleh pasar yang dalam dua bulan terakhir telah menghapus sebagian besar atau mungkin semua kenaikan tahun ini.
Dalam pidato di akhir Oktober, Clarida mengemukakan bahkan setelah menetapkan tiga kenaikan tahun ini, suku bunga bank sentral sebesar 2,25 persen masih memberikan stimulus bagi perekonomian.
Trump Kecam Powell
Sebelumnya Presiden Amerika Donald Trump, Selasa (23/10), kembali melancarkan serangan terhadap Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell. Trump menuduh Powell mengancam pertumbuhan ekonomi dengan menaikkan suku bunga acuan.
Trump, dalam wawancara dengan harian Wall Street Journal, seperti dilaporkan kantor berita AFP, mengisyaratkan bahwa ia menyesal telah mencalonkan Powell untuk jabatan itu.
“Tiap kali kita berhasil mendorong ekonomi, dia menaikkan suku bunga acuan,” kata Trump kepada harian itu. Tampaknya ia senang menaikkan tingkat suku bunga, kata Trump menambahkan.
Kecaman paling baru ini muncul setelah Trump minggu lalu menyebut Bank Sentral, the Federal Reserves, sebagai “ancaman terbesar” bagi perekonomian dan mengatakan Powell terlalu cepat menaikkan tingkat suku bunga.
Tahun ini the Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali, untuk mencegah supaya mesin perekonomian Amerika jangan terlalu panas. Bank Sentral diperkirakan akan menaikkan lagi suku bunga acuan dengan seperempat persen pada bulan Desember.
Presiden Amerika biasanya tidak memberikan komentar tentang kebijakan Bank Sentral dan menghormati kebebasan pimpinan bank itu untuk menaikkan suku bunga sesuai keperluan. Tapi trump menyebut kebijakan Bank Sentral itu “gila”. (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...