"The Mirror Never Lies" Undang Decak Kagum
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Keindahan alam Wakatobi yang ditampilkan dalam film The Mirror Never Lies berhasil mengundang decak kagum penonton dalam Pekan Film Indonesia yang diadakan KBRI Sofia di Cultural Center G8 Sofia, Bulgaria.
"Berbagai genre film, yakni The Mirror Never Lies, 3 Nafas Likas, Cahaya dari Timur, Gila Jiwa, serta Ketika Bung di Ende, diputar dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara," kata Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Sofia Nurul Sofia kepada Antara London, Selasa (8/11).
Film The Mirror Never Lies diputar di dua studio yang berbeda akibat tingginya antusias penonton. Ekspresi kagum terlihat dari raut muka penonton setelah menyaksikan film.
Mereka berdecak kagum oleh alur cerita film yang menarik serta keindahan alam Indonesia yang terlihat dari lokasi pengambilan gambar film tersebut.
Kursi kedua studio yang memutar film pertama tersebut dipenuhi penonton dari berbagai kalangan dari awal hingga akhir film diputar.
KBRI Sofia menggelar Pekan Film Indonesia untuk pertama kalinya di Bulgaria sebagai salah satu media dalam melaksanakan diplomasi "people to people" di Bulgaria.
Rangkaian acara dibuka Dubes RI untuk Bulgaria, Albania, dan Makedonia, Sri Astari Rasjid dengan menyampaikan bahwa pesan film merupakan sarana yang efektif dalam mempromosikan Indonesia.
Melalui pemutaran diharapkan semakin mengenalkan keindahan alam serta keanekaragaman tradisi dan kebudayaan Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Sekar Ayu Asmara, penulis dan kurator film Indonesia, memberikan paparan mengenai kemajuan perfilman Nusantara.
Dalam acara tersebut, disajikan pula jajanan khas Indonesia, seperti dadar gulung, lunpia, dan lapis surabaya yang kemudian dilanjutkan dengan pemutaran film.
Dalam rangkaian "Indonesian Movie Week", selain acara pemutaran film juga diadakan sarasehan mengenai film Indonesia di Kampus Universitas Sofia yang dihadiri peserta kelas Bahasa Indonesia, dengan narasumber Sekar Ayu Asmara.
Pada saat bersamaan, di Bulgaria juga sedang berlangsung Kompetisi International Student Film Festival, Early Bird ke-12 yang diikuti peserta dari 90 negara dan 1.330 submisi film, termasuk dua film Indonesia, yaitu The Tin Boy dengan sutradara Rian Apriansyah dan Timun Mas dengan sutradara Fritz Widjaja. (Ant)
Editor : Sotyati
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...