“The Revenant”, Penghormatan bagi Pembuatan Film yang Luar Biasa
SATUHARAPAN.COM – Tahun ini, di ajang penghargaan film tahunan Academy Award atau Oscar ke-88, film The Revenant memimpin dengan 12 nominasi. Film garapan sutradara Meksiko Alejandro Gonzales Inarritu itu, sebelumnya sudah meraih tiga penghargaan di ajang Golden Globes yang lalu, untuk film drama terbaik, aktor drama terbaik untuk Leonardo DiCaprio dan sutradara terbaik untuk Alejandro Inarritu.
“Dengan pemandangan alam liar dan kondisi pengambilan gambar yang berat, drama perjuangan hidup The Revenant merupakan penghormatan bagi pembuatan film yang luar biasa," kata sutradara Alejandro Inarritu, yang tahun lalu meraih Penghargaan Oscar kategori sutradara terbaik melalui film arahannya, Birdman, seperti dikutip dari voaindonesia.com.
Dengan ilham dari kejadian nyata, The Revenant menceritakan kisah pemburu kulit hewan Hugh Glass yang diperankan Leonardo DiCaprio. Ketika melakukan ekspedisi pada tahun 1820-an, Glass dicabik-cabik beruang dan ditinggalkan rekan-rekannya karena menduga dia akan segera mati.
Namun, dia bertahan hidup dan bertekad membalas dendam kepada orang-orang yang meninggalkannya.
Untuk memberikan rasa otentik, Inarritu, mengurangi efek khusus dan menggunakan cahaya alami.
"Ini adalah penghormatan kepada pembuatan film yang dilakukan di tempat asal-usulnya dan pembuatan film besar yang pergi ke tempat-tempat sesungguhnya dan tidak mengubah, atau bermain dengan piksel dan gambar menggunakan komputer," katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara di London.
Pengambilan gambar The Revenant dilakukan di Kanada dan Argentina. Para bintang dan kru film ini bergelut dengan alam liar dan cuaca ekstrem.
"Pengambilan gambar itu tidak nyaman sama sekali," kata Inarritu, "Tapi dalam arti itulah yang diceritakan film ini dan ada keuntungannya, film ini benar-benar menggambarkan alam apa adanya, tidak seperti kita melihatnya di taman tetapi seperti yang sesungguhnya."
Will Poulter, yang berperan sebagai Bridger, pemuda yang magang di bawah Glass, menambahkan bahwa kondisi sulit itu memungkinkan penampilan yang lebih otentik.
"Sekeras apa pun itu, saya pikir kami juga sangat sangat berterima kasih mendapatkan pengalaman yang nyata. Hanya sedikit di sekitar kita yang menarik kita keluar dari lingkungan yang sesungguhnya di mana karakter kita beraksi," katanya.
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...