Theresa Goh yakin Potensinya Muncul di APG 2015
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Theresa Goh, perenang putri difabel Singapura, yakin dan optimistis mampu menunjukkan kemampuan terbaik di ajang multi even ASEAN Para Games (APG) 2015 yang dihelat di Singapura.
“Saya merasa bangga ketika mengetahui bahwa negara saya (Singapura, Red) yang akan menjadi tuan rumah, ini memberi peluang saya untuk berjaya di kolam renang, karena ada dukungan dari seluruh bangsa dan ini akan menjadi akar sejarah penting bila kami menatap Olimpiade ini,” kata Theresa setelah acara pembukaan APG 2015 hari Kamis (3/12) di Stadion Nasional Indoor, Singapura, seperti diberitakan Straits Times.
“Bagi kami atlet, dukungan tuan rumah berfungsi sebagai tambahan motivasi agar saya memberikan semua kemampuan terbaik yang saya miliki di kolam renang,” kata Theresa.
Theresa, menurut Straits Times, adalah atlet dengan kategori “senior” dalam pengalaman karena sejak kali pertama APG bergulir, perenang berusia 29 tahun tersebut merupakan atlet difabel Singapura yang paling banyak meraup medali dengan raihan 22 medali emas.
Theresa melakukan latihan rutin setiap pagi di kolam renang atlet di Marina Bay Sands, Singapura, namun dia menyebut tidak ada porsi latihan tambahan menjelang APG.
“Bersaing di APG tidak asing bagi saya, karena saya mengenal baik. Ini akan menjadi keikutsertaan saya yang kedelapan kali membela Singapura, dan kedelapan kalinya pula saya akan berusaha memuliakan negara agar dapat bersaing ke Olimpiade,” kata dia.
Sejak Theresa pertama kali berpartisipasi di APG pada tahun 2001 di Kuala Lumpur, hanya ada dua cabang olahraga yang dipertandingkan. Saat itu dia masih 14 tahun dan dia belum menyadari bahwa ada ajang olahraga yang representatif bagi difabel khususnya bagi atlet difabel di kawasan Asia Tenggara
“Saat itu saya sudah optimistis bahwa APG memiliki potensi untuk membangun diri saya,” kata dia.
Theresa–yang sehari-hari beraktivitas dengan bantuan kursi roda–di APG 2015 akan berpartisipasi untuk perlombaan renang nomor gaya bebas 100 meter, dan gaya dada 100 meter.
Menurut situs berita online Singapura, Channel News Asia, acara pembukaan APG 2015 turut dibantu 174 sukarelawan, 120 motivator, dan 454 siswa.
Pertunjukkan di acara pembukaan menampilkan penari dengan kondisi fisik normal, dan penari difabel. Pembukaan dilakukan dengan gabungan antara penari dengan dua kondisi fisik berbeda dalam rangka memberi inspirasi kesuksesan dan mempromosikan inklusifitas (semangat untuk bersatu, saling membantu, dan melebur) menjadi satu.
APG 2015 mempertandingkan 15 cabang olahraga yakni panahan, atletik, bulu tangkis, boccia, sepak bola untuk cerebral palsy, catur, sepak bola untuk tuna netra, goalball, angkat berat, menembak, renang, selancar, bowling, tenis meja, dan bola basket kursi roda.
(straitstimes.com/ channelnewsasia.com).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...