Tiga Ilmuwan Eksperimen Cahaya Raih Nobel Fisika
STOCKHOLM, SATUHARAPAN.COM - Peneliti Pierre Agostini, Ferenc Krausz dan Anne L'Huilier memenangi Nobel Fisika 2023 untuk "metode eksperimental yang membangkitkan denyut cahaya attodetik untuk mempelajari dinamika elektron dalam materi", menurut badan pemberi penghargaan tersebut pada Selasa (3/10).
Hadiah tersebut, yang dinaikkan jumlahnya tahun ini menjadi 11 juta crowns Swedia (sekitar Rp15,59 miliar) diberikan oleh Royal Swedish Academy of Science.
"Penelitian dari para penerima penghargaan telah menghasilkan denyut cahaya sangat singkat sehingga mereka dihitung dalam satuan attodetik (satuan terkecil yakni sebesar 0,000000000000000001 detik), sehingga denyut cahaya ini dapat digunakan untuk menyediakan gambar proses di dalam atom dan molekul," kata badan pemberi penghargaan itu dalam pernyataannya.
Fisika adalah bidang kedua Nobel yang dianugerahkan pada pekan ini setelah ilmuwan Hungaria Katalin Kariko dan koleganya dari AS Drew Weissman sebelumnya memenangi hadiah bidang pengobatan atas penemuan molekul mRNA yang membuka jalan bagi produksi vaksin COVID-19.
Hadiah Nobel diberikan atas wasiat penemu dinamit dan pebisnis Alfred Novel, di mana penghargaan atas capaian di bidang ilmu pengetahuan, sastra dan perdamaian telah diberikan sejak 1901 dengan beberapa interupsi, dan bisa disebut sebagai penghargaan tertinggi bagi ilmuwan di seluruh dunia.
Meski penghargaan di bidang perdamaian seringkali mencuri perhatian, bidang fisika telah seringkali menjadi pusat perhatian dengan pemenang seperti Albert Einstein dan penghargaan bagi ilmu pengetahuan telah mengubah secara fundamental cara pandang manusia terhadap dunia.
Tahun lalu, Alain Aspect, John Clauser dan Anton Zeilinger memenangi hadiah itu untuk penelitian mereka di bidang keterikatan kuantum, di mana dua partikel tetap terhubung meski ada ruang di antara mereka, sesuatu yang pernah meresahkan Einstein yang pernah menyebutnya "aksi menyeramkan dari kejauhan".
Penghargaan Nobel itu diumumkan secara berturut-turut di hari kerja awal Oktober, dengan hadiah Nobel Fisika akan disusul oleh penghargaan di bidang kimia, sastra, perdamaian dan ekonomi, kategori terakhir merupakan penambahan terhadap bidang penghargaan yang ada sebelumnya. Reuters
Peretas Korut Curi Kripto Senilai 58 Miliar Won
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa peretas Korea Utara (Korut) berada di ba...