Tiga Serangan Bom di Afghanistan, Lima Tewas
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Tiga ledakan terpisah terjadi di ibu kota Afghanistan, Kabul, hari Sabtu (20/2), menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai dua lainnya, kata seorang pejabat polisi. Serangan terror ini terjadi di tengah lonjakan kekerasan di negara yang dilanda perang itu.
Juru bicara kepolisian Kabul, Ferdaws Faramarz, mengatakan dua ledakan pertama terjadi dalam selang waktu 15 menit dan ledakan ketiga yang menargetkan kendaraan polisi terjadi dua jam kemudian. Belum ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Belum jelas apa yang menyebabkan ledakan tersebut. Sebagian besar serangan bom di ibu kota Kabul dalam beberapa bulan terakhir adalah bom temjpel, yaitu alat peledak dengan magnet yang dipasang ke kendaraan dan diledakkan dengan remote control atau pengatur waktu.
Ledakan kedua menargetkan sebuah mobil di lingkungan Kabul barat laut yang dilalui tentara nasional, menewaskan dua tentara. Seorang pejalan kaki sipil juga tewas.
Ledakan ketiga menghancurkan sebuah mobil polisi di Kabul barat yang menewaskan dua petugas polisi. Sementara itu, ledakan pertama menargetkan sebuah mobil sipil yang melukai dua pelancong yang berada di dalam kendaraan tersebut. Polisi Kabul mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.
Afghanistan telah mengalami lonjakan pemboman secara nasional, pembunuhan dengan korban yang ditargetkan, dan kekerasan di medan perang, karena negosiasi perdamaian di Qatar antara Taliban dan pemerintah Afghanistan telah terhenti.
Kelompok local yang berafiliasi dengan kelompok ISIS setempat telah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan tersebut, tetapi banyak yang tidak diklaim, dan pemerintah Afghanistan cenderung menyalahkan Taliban.
Namun para ekstremis dari Taliban telah membantah bertanggung jawab atas sebagian besar serangan itu. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...