Tiga Suporter Asal Indonesia Ditahan Polisi Malaysia
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Tiga suporter asal Indonesia ditahan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) terkait pertandingan Malaysia kontra Indonesia pada matchday kelima Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11).
Ketua Aliansi Suporter Indonesia Malaysia (ASIM) Luki Ardianto di Kuala Lumpur, Kamis (21/11), mengatakan ada tiga orang suporter yang ditahan PDRM karena kasus "teror bom" di media sosial.
Tiga suporter yang ditahan adalah Andreas Setiawan, Iyan Ptada Wibowo dan Rifki Chorudin yang berasal dari Bali.
"Mereka bukan anggota aliansi dan mereka ditangkap saat di pintu pemeriksaan," katanya.
Dia mengatakan aliansi telah meminta bantuan pengacara untuk menangani kasus ini, yakni Muhammad Dwi Harsanto Djamal.
"Info dari PSSI, mereka sudah meminta bantuan ke KBRI dan menyerahkan urusan yang masih ditahan di KBRI," katanya.
Polda Bali dikabarkan juga akan menurunkan tim kalau kedutaan belum bisa menangani.
Sementara itu, pengurus ASIM, Agus Puwanto mengatakan pihaknya belum bertemu dengan pejabat KBRI Kuala Lumpur karena mereka minta surat terlebih dahulu.
Namun, ia juga mendapat informasi jika pihak kedutaan sudah ada yang memantau. "Kalau kami terus berusaha memantau di Kantor Polisi atau IPD Cheras," kata pria asal Madiun tersebut.
Pengacara Muhammad Dwi Harsanto Djamal ketika dikonfirmasi mengatakan penahanan tiga suporter diperpanjang.
"Besok disambung reman (penahanan sebelum di pengadilan). Belum tahu di mahkamah mana, saya juga belum bertemu dengan suporter yang ditahan," katanya.
Kericuhan suporter Malaysia dengan Indonesia sempat terjadi di tengah pertandingan Malaysia kontra Indonesia di dalam Stadion Bukit Jalil. Saat itu suporter tuan rumah memprovokasi dengan melemparkan benda-benda ke arah tribun suporter Indonesia.
Puncaknya suporter Malaysia melemparkan flare ke tengah-tengah tribun suporter Merah Putih. Akibat kejadian itu dilaporkan beberapa suporter Indonesia mengalami luka dan harus tertahan di stadion hingga situasi di rasa aman.
Sebelum pertandingan tersebut dimulai puluhan suporter yang tergabung dalam ASIM melakukan unjuk rasa di dekat pintu masuk suporter Indonesia di pintu E Stadion Bukit Jalil.
Mereka tidak masuk menonton pertandingan Indonesia - Malaysia karena kecewa dengan PSSI yang tidak serius dalam melakukan pembinaan terhadap persepakbolaan Indonesia.
Para suporter yang sebagian besar berpakaian hitam-hitam jalan beriringan menuju ke arah pintu E dengan membentangkan spanduk "Demokrasi Mati Suri, ASIM Bersikap" dan membawa karangan bunga bertuliskan "RIP PSSI". (Ant)
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...