Tim Dayung, Panjat Tebing dan Paralayang RI Sumbang Emas
PALEMBANG, SATUHARAPAN.COM - Cabang olahraga dayung mencatatkan prestasi yang luar biasa dalam perolehan medali bagi kontingan Indonesia di Asian Games 2018. Tim dayung Indonesia telah mempersembahkan satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu.
Medali emas dari cabang dayung yang merupakan medali emas kesembilan bagi Indonesia, dipersembahkan oleh tim dayung kelas ringan delapan putra dalam lomba di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumsel, Jumat (24/8) pagi.
Tim dayung Indonesia mencatatkan waktu 6:08:88 menit, atau unggul empat detik dari Uzbekistan yang menempati peringkat kedua dengan waktu 6:12: 46 menit. Sementara posisi ketiga ditempati Hongkong dengan waktu 6:14:46 menit.
Adapun medali perak dari cabang dayung, masing-masing dipersembahkan oleh kuartet Memo, Kakan Kusmana, Edwin Ginanjar Rudiana dan Supianto dalam nomor Men’s Quardruple Scull. Mereka fising tiga detik lebih lambat dari India yang meraih emas. Sedangkan perunggu diraih oleh Thailand.
Sedangkan medali perunggu dipersembahkan oleh tim dayung putri Indonesia di nomor Women’s Four yang mencatat waktu 7:19:02 menit. Medali emas nomor ini diraih oleh atlet dayung Tiongkok dengan catatan waktu 7:05:50 menit, dan perak oleh Vietnam dengan waktu 7:14:52 menit.
Dengan tiga tambahan medali itu, maka kini Indonesia total telah mengoleksi 27 medali, dengan rincian sembilan emas, tujug perak, dan 11 perunggu. Namun, posisi Indonesia masih bertahan di peringkat kelima setelah Iran.
Hingga Jumat siang, Tiongkok memimpin perolehan medali dengan total 122 medali. Jepang dan Korea masing-masing berada di peringkat kedua dan ketiga dengan perolehan medali 89 dan 68.
Sebelumnya atlet-atlet sport climbing (panjang tebing) pada nomor speed climbing menyumbang satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu, dalam lomba yang digelar di JSC Sport Climbing, Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), Kamis (23/8) sore.
Medali emas disumbangkan oleh Aries Susanti Rahayu yang mengalahkan rekan senegaranya Puji Lestari dalam nomor women speed climbing.
Sementara medali perunggu disumbangkan oleh atlet panjang tebing pria Aspar Jaelolo yang pada perebutan tempat ketiga nomor men’s speed mengalahkan rekan senegaranya, Sabri.
Medali emas dan perak nomor men’s speed climbing direbut oleh atlet Iran, Reza Alipur, setelah lawannya dalam final yaitu Zhong Qixin (Tiongkok) didiskualifikasikan.
Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat mendengar kabar atlet paradigling (paralayang) Indonesia, Jafro Megawanto, yang meraih medali emas Asian Games 2018 dalam nomor ketepatan mendarat perorangan, di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat, Kamis (23/8).
Menurut Presiden, sebelum menjadi atlet paralayang, Jafro Megawanto hanya seorang anak muda yang bertugas melipat dan merapikan parasut para atlet.
“Setiap hari melihat atlet paralayang, melipat parasut, diam-diam Jafro memendang mimpi untuk menjadi pilot paralayang,” tulis Presiden Jokowi melalui fanpage Facebook-nya.
Ditambahkan Presiden, kesempatan itu datang ketika ia akhirnya ikut berlatih di sekolah paralayang, lalu menjadi atlet.
Jafro Megawanto bahkan meraih lebih dari sekadar mimpi menjadi atlet paralayang. Di venue paralayang, di kawasan Gunung Mas, Puncak, Kamis (23/8) pagi, Jafro meraih medali emas Asian Games 2018 dalam nomor ketepatan mendarat perorangan.
“Selamat Jafro Megawanto untuk emas ketujuh bagi Indonesia,” tulis Presiden Jokowi melalui cuitannya di akun twitter-nya @jokowi, beberapa saat lalu. (Setkab/VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...