Tim JKW4P Laporkan Kampanye Hitam "Obor Rakyat"
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM – Juru Bicara Tim JKW4P (Jokowi for President) Eva Kusuma Sundari menegaskan bahwa pihaknya sudah melaporkan pengelola Tabloid "Obor Rakyat" ke Bawaslu, karena memberitakan hal-hal yang bersifat kampanye hitam kepada Capres Joko Widodo.
"Kami sudah laporkan pengelola Tabloid `Obor Rakyat` ke Bawaslu, kami lampirkan empat edisi sebagai bukti bahwa kampanye hitam itu fakta nyata," katanya di sela-sela deklarasi `Alu Kembang` (Alumni Unair untuk Kemandirian Bangsa) di Surabaya pada Selasa (10/6).
Didampingi koordinator "Alu Kembang" Jatim, Dandik Katjasungkana, anggota Komisi III DPR RI itu menjelaskan Tabloid "Obor Rakyat" itu sudah beredar di sejumlah pesantren dan masjid di Jatim dan Jateng, karena itu Tim JKW4P meminta Bawaslu untuk melakukan pengawasan.
"Tapi, informasi itu dipelintir bahwa kami hendak mengawasi masjid (pesantren), padahal kami tidak bermaksud mengawasi masjid, melainkan awasi kampanye di masjid, karena KPU sudah melarang kampanye di tempat ibadah, sekolah, dan sebagainya," ucapnya.
Dalam deklarasi yang dihadiri puluhan alumni itu Eva mengharapkan Bawaslu bersikap tegas.
"Karena itu, saya mendapat dukungan dari 18 perguruan tinggi untuk penggalangan relawan dan kampanye positif tentang visi dan misi JKW4P," kata politisi PDIP yang juga alumni FE Unair itu dalam deklarasi yang juga dihadiri orang tua Bhimo Petrus, yakni Utomo Raharjo dan Misyati.
Namun, katanya, Unair belum masuk dalam 18 perguruan tinggi itu, karena itu dirinya selaku alumni Unair mengajak semua rekan-rekannya dan akhirnya terkumpul 50-an orang untuk membentuk "Alu Kembang" yang dideklarasikan di Surabaya pada 10 Juni 2014.
"Semoga `Alu Kembang` berkembang ke seluruh Jatim, tapi alumni perguruan tinggi itu bersifat cair, jadi mungkin saja ada kelompok alumni yang lain yang mendukung capres lain. Yang jelas, memilih itu hak konstitusional untuk ikut membangun bangsa dan negara," tuturnya.
Secara terpisah, koordinator "Alu Kembang" Jatim, Dandik Katjasungkana mengatakan "Alu Kembang" tidak hanya menyasar kaum intelektual, tapi juga masyarakat untuk mengomunikasikan visi dan misi JKW4P.
"Ada tiga visi dan misi yang kita komunikasikan yakni adili pelanggar HAM, lawan fasisme dan militerisme, serta dorong kemandirian bangsa. Kalau kita pahami manifesto dari lawan kita ada program pemurnian agama, padahal pluralisme itu fakta sejarah, karenanya kita lawan," ujarnya.
Deklarasi "Alu Kembang untuk JKW4P" itu juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi dan diskusi visi-misi JKW4P. Puisi bertajuk "Manifesto Alumni Unair Bersama Rakyat Mendorong Perubahan untuk Kemandirian Bangsa" itu dibacakan Prastyadi Pancaputra yang merupakan aktivis/pegiat 1998.
Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (nomer urut 1) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (nomer urut 2). (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...