Tim Masih Mencari Enam Korban Banjir Bandang di Ternate
BNPB optimalkan penggunaan pompa alkon untuk mencari korban hilang akibat banjir bandang di Ternate.
TERNATE, SATUHARAPAN.COM-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengoptimalkan proses pencarian dan pertolongan enam korban banjir bandang yang hilang di Kelurahan Rua, Ternate, Maluku Utara, dengan menggunakan mesin pompa alkon.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/8), mengatakan bahwa penggunaan mesin pompa air akan dioptimalkan dalam 3x24 jam ke depan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, dan TNI/Polri tersebut.
Lebih dari tiga unit mesin pompa alkon dari BNPB dikirimkan ke lokasi bencana hari ini, yang lengkap beserta selang ratusan meter dan perangkat eksternalnya.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan petugas gabungan di lapangan, kata dia, mesin pompa air dipilih untuk memperbesar peluang korban yang hilang ditemukan selamat dibandingkan menggunakan alat berat seperti ekskavator, yang di saat bersamaan sudah disiapkan 10 unit ekskavator oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara dan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate.
Menurut dia, setiap mesin pompa air tersebut dioperasikan secara serentak untuk menyiram atau membersihkan tumpukan material tanah yang dicurigai di bawahnya menimbun tubuh ke enam korban.
Data terakhir yang diterima Pusdalops BNPB sampai dengan Senin pagi, tim gabungan berhasil mengevakuasi sebanyak 22 korban. Masing-masing 13 orang meninggal dunia dan sembilan orang selamat dalam kondisi luka-luka yang sudah mendapatkan penanganan dari tenaga medis.
BNPB sudah mendirikan sebanyak dua posko pengungsian di Kelurahan Rua yang tidak jauh lokasi bencana banjir bandang.
Abdul memastikan setiap posko dilengkapi logistik kebutuhan pokok, selimut, ranjang lipat dan seterusnya itu siap untuk menampung sementara warga korban terdampak yang jumlah secara keseluruhan masih dalam pendataan.
Kebutuhan logistik yang disiapkan di setiap posko tersebut cukup untuk semua korban dan juga petugas gabungan setidaknya sampai 14 hari ke depan masa tanggap darurat banjir bandang. (dengan Antara)
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...