Tim Nasional Jerman Serukan Pertolongan bagi Pengungsi
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Para pemain yang ikut membawa Jerman menjuarai Piala Dunia mengecam berbagai serangan kepada puluhan warga negara asing yang memasuki negara mereka, dan menyerukan pertolongan kepada pengungsi.
Dipimpin oleh kapten Bastian Schweinsteiger, sekelompok pemain tampil di video sambil mengusung tulisan-tulisan yang mengutuk kekerasan dan menyerukan respek, bantuan, integrasi, dan fair play kepada para pengungsi yang tiba di Jerman. Pesan dukungan dari para bintang sepak bola Jerman berupaya untuk mengangkat beban berat di negara gila sepak bola itu.
"Tentu saja, kami mencermati isu itu. Penting bagi kami untuk memberi teladan," kata manajer tim Jerman Oliver Bierhoff melalui video yang diunggah pada situs resmi Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), Rabu (2/9).
Gelandang Real Madrid asal Jerman, Toni Kroos mengatakan bahwa tim merasa para pesepak bola memiliki tugas untuk melakukan sesuatu untuk menentang kekerasan dan xenophonia.
"Sikap kami adalah bahwa Jerman, sebagai salah satu negara terkaya di dunia, harus membantu," kata Kroos.
Bintang Bayern Munchen Thomas Muller mengatakan solusi untuk masalah itu harus ditemukan. "Tugas kami adalah untuk membantu orang-orang (pengungsi),” kata Muller.
Delegasi DFB akan mengunjungi proyek perumahan pengungsi Bantuan Kristen di pinggiran Frankfurt, Egelsbach, pada Rabu (9/9) mendatang dan bertemu para pemain dari "Refugee United" - tim yang berisi para imigran yang bermain di klub sepak bola lokal.
Menurut catatan kepolisian Jerman, lebih dari 100 imigran per jam tiba di Jerman pada Rabu (2/9) dini hari, di tengah gelombang masuk kedatangan melalui kereta-kereta api yang penuh sesak di kota selatan Munchen.
Kepolisian Jerman mencatat lebih dari 125.000 orang yang masuk secara ilegal tahun ini, dua kali lipat lebih banyak dari pada tahun lalu sebanyak 57.000 orang, di mana sebagian besar datang dari Suriah yang hancur karena perang, diikuti Eritrea, Afghanistan, Kosovo, dan Serbia.
Gelombang masuk itu telah memicu serangan-serangan terhadap para pencari suaka dan protes-protes diwarnai kekerasan terhadap orang asing, ketika Kanselir Angela Merkel berkata bahwa Jerman tidak akan "memiliki toleransi" untuk aksi kekerasan yang "memalukan dan keji" terhadap para pengungsi.
(AFP)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Maluku Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Balai Bahasa Provinsi Maluku menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tah...