Tim Peneliti China Pelajari Zona Iklim Optimal untuk COVID-19
BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Tim peneliti China telah menemukan, lebih dari setengah kasus terkonfirmasi penyakit virus corona baru (COVID-19), terjadi di tempat-tempat dengan suhu udara antara lima hingga 15 derajat celsius.
Para peneliti dari Universitas Lanzhou berharap dapat mempelajari parameter lingkungan di mana SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dapat bertahan hidup guna memahami pola penyebarannya di seluruh dunia.
Mereka menyelidiki dampak suhu lingkungan sekitar pada penyebaran COVID-19 di seluruh dunia, menurut artikel penelitian terbaru mereka yang diterbitkan dalam jurnal Science of The Total Environment.
Hubungan antara kasus terkonfirmasi harian COVID-19, dan kondisi meteorologi termasuk suhu dan kelembapan dipelajari berdasarkan data dari sekitar 3,75 juta kasus terkonfirmasi COVID-19 secara global di 185 negara, dan kawasan dari 21 Januari hingga 6 Mei.
Mereka menemukan bahwa tempat-tempat bersuhu mulai dari lima hingga 15 derajat celsius melaporkan 60 persen dari kasus terkonfirmasi COVID-19. Selain itu, sekitar 73,8 persen dari kasus terkonfirmasi terkonsentrasi pada kawasan-kawasan dengan kelembapan absolut mulai dari tiga hingga 10 gram per meter kubik.
Temuan mereka menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 tampaknya menyebar ke arah garis lintang yang lebih tinggi dan menyatakan bahwa terdapat zona iklim optimal di mana konsentrasi SARS-CoV-2 secara nyata meningkat di lingkungan sekitar termasuk permukaan benda.
Penyebaran wabah COVID-19 dipengaruhi oleh beberapa faktor. Para peneliti itu menyelidiki faktor-faktor alami yang mempengaruhi pandemi tersebut.
Mereka memperingatkan bahwa pandemi COVID-19 dapat menyebar secara siklis (berulang) dan wabah dapat kembali terjadi di kota-kota besar di garis lintang tengah pada musim gugur 2020. "Kita tidak dapat mengandalkan spekulasi bahwa wabah COVID-19 akan berhenti seiring meningkatnya suhu," kata Huang Zhongwei, penulis pertama artikel penelitian itu. (Xinhua/Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...