Tim SAR Masih Mencari Enam Korban Tanah Longsor di Sumatera Utara
KARO, SATUHARAPAN.COM-Tim penyelamat telah menemukan 16 jenazah di bawah berton-ton lumpur dan batu yang tersapu banjir bandang yang melanda desa-desa di lereng gunung di Sumatera Utara hingga hari Senin (25/11). Dan enam orang masih hilang, kata para pejabat.
Lumpur, batu, dan pohon jatuh dari gunung setelah hujan deras selama akhir pekan dan sungai meluap, menghantam empat kabupaten perbukitan di Provinsi Sumatra Utara, menghanyutkan rumah-rumah dan menghancurkan lahan pertanian.
Polisi, tentara, dan petugas penyelamat menggunakan ekskavator, peralatan pertanian, dan tangan kosong untuk menyisir reruntuhan mencari korban tewas dan hilang di Semangat Gunung, daerah peristirahatan di Kabupaten Karo, kata Juspri M. Nadeak, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Tim penyelamat menemukan enam jenazah setelah tanah longsor menghantam dua rumah dan sebuah pondok pada hari Minggu malam, katanya. Sembilan orang yang terluka berhasil melarikan diri, katanya. Tim penyelamat pada hari Senin masih mencari empat orang yang hilang, termasuk dua anak-anak.
Tim penyelamat pada hari Minggu juga mengeluarkan dua jenazah dari sungai setelah banjir bandang menyapu sedikitnya 10 rumah dan merusak sekitar 150 rumah dan bangunan di desa-desa di Kabupaten Tapanuli Selatan, kata Puput Mashuri, kepala BPBD setempat.
Puluhan orang terluka akibat banjir bandang, yang juga menghancurkan lebih dari 130 hektare lahan pertanian dan perkebunan.
Banjir bandang pada hari Minggu juga menewaskan empat orang di kabupaten Deli Serdang dan petugas penyelamat pada hari Senin (25/11) mencari dua orang yang tersapu banjir bandang dan masih hilang.
Longsor melanda beberapa rumah di Harang Julu, sebuah desa di lereng gunung di kabupaten Padang Lawas, kata Mustari, kepala BPBD setempat. Tim penyelamat pada hari Sabtu (23/11) malam mengeluarkan jenazah dari empat anggota keluarga, termasuk dua anak-anak, dan menyelamatkan sedikitnya tiga orang yang terluka dari desa yang hancur itu, katanya.
Laporan televisi menunjukkan keluarga meratap saat mereka menyaksikan penyelamat menarik jenazah yang berlumuran lumpur dari sebuah kamar di sebuah rumah yang terkubur di desa Harang Julu.
Hujan musiman dari sekitar bulan Oktober hingga Maret sering menyebabkan banjir dan tanah longsor di Indonesia, negara kepulauan dengan 17.000 pulau tempat jutaan orang tinggal di daerah pegunungan atau dekat dataran banjir yang subur.
Desember lalu, 12 orang tersapu ke Danau Toba atau terkubur di bawah berton-ton lumpur setelah hujan lebat memicu banjir bandang dan tanah longsor di desa-desa di lereng gunung di provinsi Sumatera Utara. Hanya satu dari mereka yang ditemukan tewas dan 11 lainnya masih belum diketahui keberadaannya.
Danau Toba seluas 1.145 kilometer persegi (440 mil persegi), yang terbentuk dari gunung berapi purba, merupakan tujuan wisata populer di Pulau Sumatera dan merupakan daerah yang ingin dikembangkan pemerintah sebagai daya tarik bagi wisatawan internasional.
Enam Orang Masih Hilang
Pencarian tujuh orang hilang akibat tanah longsor dan banjir yang menewaskan 16 orang kembali dilanjutkan oleh tim SAR untuk mencari enam orang yang masih hilang empat hari setelah hujan deras melanda provinsi Sumatera Utara.
Sebelas orang tewas akibat tanah longsor di Kabupaten Karo, Kabupaten Padang Lawas, dan Kabupaten Tapanuli Selatan, dan empat lainnya tewas akibat banjir bandang di Kabupaten Deli Serdang setelah cuaca buruk melanda pada hari Sabtu, kata juru bicara badan penanggulangan bencana Abdul Muhari dari BNPB.
Sekitar seratus tim SAR bersama dengan polisi dan militer masih mencari tujuh orang yang hilang, tetapi mereka terhambat oleh hujan yang terus-menerus, kata Abdul Muhari. (dengan AP)
Editor : Sabar Subekti
Muslim Syiah Lebanon Membayar Harga Mahal untuk Perang Israe...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Warga sipil Lebanon yang paling hancur oleh perang Israel-Hizbullah adalah M...