Tinggi Animo Siswa Tiongkok Lanjutkan Studi di Sekolah Kristen AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Siswa Tiongkok hanya sedikit mendapat tempat untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Kristen di Amerika Serkat lantaran sedikit visa yang dikeluarkan negara Paman Sam. Padahal animo mereka untuk melanjutkan studi di sana sangat tinggi.
Menurut laporan yang dilansir dari chinachistiandaily.com, banyak siswa dan calon mahasiswa Tiongkok ingin melanjutkan pendidikan di sekolah Kristen AS. Sekolah di AS dianggap lebih terbuka serta lebih banyak mendapat ruang untuk berpartisipasi dibandingkan di negaranya.
"Pada tahun lalu ada 300.000 siswa melanjutkan pendidikan di AS dan mereka melanjutkan pendidikan di sekolah Kristen tanpa diketahui orang tua mereka," katanya.
Dia menjelaskan Pemerintah AS hanya memberikan 58 persen visa jenis F-1 untuk siswa SMA Tiongkok pada tahun 2014 dan tiga bulan pertama 2015 adalah untuk sekolah Katolik atau sekolah-sekolah Kristen.
"Di bawah 28 persen dari mahasiswa Tiongkok memperoleh visa untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah Katolik, sementara 30 persen untuk sekolah dengan non denominasi atau yang berafiliasi pada Kristen Protestan, termasuk sekolah aliran Episcopal, Lutheran, Presbyterian, Mennonite, Baptis, Gereja Kristus, dan tradisi Quaker," kata dia.
Dia juga menjelaskan, bahwa mahasiswa Tiongkok melanjut ke sekolah Kristen di AS tanpa pengetahuan tentang agama Kristen. Orang tua mereka juga bukan Kristen.
"Ini menantang untuk datang ke kelas-kelas ini dengan nol pengetahuan (agama Kristen). Mereka tidak memiliki kerangka. Ini tidak seperti seorang Lutheran duduk di kelas Katolik. Ini adalah batu tulis kosong," kata John May, direktur program mahasiswa internasional di Sekolah Tinggi St. John Jesuit di Ohio.
Dengan naiknya populasi mahasiswa Tiongkok di AS, khususnya di sekolah Kristen, diyakini menjadi berkat bagi sekolah-sekolah dan mahasiswa Tiongkok.
"St. John benar-benar percaya harus ada manfaat sinergis, itu harus baik untuk mahasiswa Tiongkok, dan itu juga harus baik untuk siswa kami. Hal ini akan meningkatkan kompetensi global semua anak-anak muda," kata May.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...