Tinggi, Penderita Kanker Payudara di Bawah Usia 50 Tahun
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Inggris merilis data meningkatnya penderita kanker payudara di bawah usia 50 tahun. Tercatat, sebanyak 10,068 kasus kanker payudara baru dengan penderita di bawah usia 50 tahun ditangani oleh para dokter di sana.
Jumlah ini menandai kenaikan sebanyak 11 persen sejak tahun 1995, dengan angka diagnosa terhadap kisaran usia yang sama yang berjumlah 7,712. Sama pula dengan peningkatan jumlah kasus kanker payudara yang naik dari 38 kasus ke 42 kasus dari 100,000 perempuan.
Berdasarkan Pusat Penelitian Kanker Inggris, ditunjukkan peningkatan jumlah pasien kanker payudara pada seluruh usia adalah dari 37,107 pasien pada tahun 1995, menjadi 49,564 pada tahun 2010.
Tingginya jumlah perempuan yang gemar mengonsumsi minuman beralkohol, kemudian semakin menguatnya motivasi untuk memiliki sedikit anak, menunda pernikahan dan penggunaan pil kontrasepsi, diidentifikasi sebagai penyebab semakin banyak perempuan muda terjangkit kanker payudara.
Oleh karena itulah, salah seorang ahli memperingatkan para penggemar pesta minuman keras untuk lebih waspada karena golongan peminum ini adalah target yang paling berisiko. Bahkan, mereka yang sudah patuh pada batasan minum yang ditetapkan pemerintah pun masih termasuk golongan peminum yang berisiko.
Profesor Mark Bellis, selaku Direktur Pusat Kesehatan Masyarakat dari Liverpool John Moores University mengatakan, “Masalah terbesarnya sesungguhnya adalah masih banyak orang yang berpikir bahwa ada batas aman dalam mengonsumsi minuman beralkohol, padahal tidak.”
“Ada hubungan subtansial antara alkohol dengan kanker. Hubungan sebab akibat antara peningkatan jumlah penderita kanker dengan peningkatan jumlah peminum alkohol tidak bisa dipisahkan,” katanya.
Dari data Statistik Nasional, jumlah wanita yang meminum lebih dari 14 botol minuman beralkohol, 7 gelas wine dalam satu minggu, meningkat dari 15 persen pada 1998 menjadi 18 persen pada 2009.
Terlambat menikah dan memiliki sedikit anak juga meningkatkan risiko terserang kanker payudara karena hal ini berdampak pada kondisi hormon. Bahkan mengonsumsi pil kontrasepsi juga dapat lebih meningkatkan risiko tersebut.
Pihak Kementerian Kesehatan mengatakan, “Penting sekali bagi masyarakat untuk dapat mengenali tanda-tanda penyakit kanker payudara, agar mereka dapat segera melakukan tindak perawatan dan meningkatkan kemungkinan untuk bertahan.
“Oleh karena itulah, kami menganjurkan seluruh perempuan pada semua usia untuk lebih waspada terhadap kanker, mengetahui apa yang masih dalam batas normal bagi mereka, dan melaporkan berbagai tanda-tanda kanker kepada pihak medis sesegera mungkin,” katanya.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...