Tiongkok Akan Larang Perdagangan Gading Hingga Akhir 2017
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Tiongkok akan melarang perdagangan dan pengolahan gading hingga akhir 2017, tindakan yang dipuji konservasionis sebagai "pengubah permainan" untuk gajah Afrika.
Gading gajah Afrika sangat diminati di Tiongkok, tempat gading dianggap sebagai simbol status dengan harga per kilogram mencapai 1.100 dolar AS (sekitar Rp14,9 juta).
"Untuk lebih melindungi gajah dan mengatasi perdagangan ilegal dengan lebih baik. Tiongkok secara bertahap akan menghentikan pengolahan dan penjualan gading untuk tujuan komersial" pada akhir 2017 menurut pernyataan Dewan Negara, kabinet Tiongkok, Jumat malam (30/12).
"Sebelum itu, lembaga-lembaga penegak hukum akan terus menumpas tindakan ilegal yang berhubungan dengan gading gajah" menurut warta kantor berita Xinhua mengutip seorang pejabat pemerintah.
Gelombang pertama penutupan pabrik dan retailer akan dimulai akhir Maret.
Kebijakan itu diumumkan setelah Beijing pada Maret menyatakan akan memperluas larangan impor seluruh gading dan produk gading yang diperoleh sebelum tahun 1975, setelah tekanan untuk membatasi perdagangan yang membuat ribuan gajah dibunuh setiap tahun.
Xinhua mewartakan pelarangan menyeluruh akan berdampak pada "34 perusahaan pemrosesan dan 143 tempat perdagangan gading yang ditetapkan dengan puluhan di antaranya akan ditutup pada akhir Maret 2017."
"Berita bagus bahwa mereka akan menutup pasar gading gajah terbesar di dunia," kata Aili Kang, direktur eksekutif Wildlife Conservation Society di Asia dalam satu pernyataan yang dikutip kantor berita AFP.
"Saya sangat bangga negara saya menunjukkan kepemimpinan dalam hal ini, yang akan membantu memastikan gajah punya peluang untuk berjuang mengalahkan kepunahan. Ini pengubah permainan bagi gajah-gajah Afrika."
Konservasionis memperkirakan lebih dari 20.000 gajah dibunuh untuk gading mereka tahun lalu. Kelompok kampanye lingkungan WWF menyatakan tinggal 415.000 gajah yang tersisa.
Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), yang mulai berlaku tahun 1975, melarang perdagangan gading pada 1989.
Tiongkok mengizinkan penjualan kembali gading yang dibeli sebelum pelarangan 1989 --dan memiliki izin pembelian stok dengan persetujuan CITES tahun2008, yang dijual dengan sertifikasi.
Beijing masih mengizinkan lelang gading antik dari sumber sah di bawah pengawasan ketat menurut pernyataan pemerintah.
Antara 800 dan 900 kasus penyelundupan gajah diungkap di daratan Tiongkok setiap tahun menurut data lembaga percukaian. Dan lebih dari separuh bisnis perdagangan gading resmi terdampak perdagangan ilegal.
Amerika Serikat, konsumen gading ilegal terbesar kedua setelah Tiongkok, pada Juni mengumumkan pelarangan hampir total perdagangan gading gajah Afrika dengan mengecualikan barang antik.(AFP/Xinhua)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...