Tiongkok Kritik Kunjungan PM Jepang ke Yasukuni
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Tiongkok mengkritik Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe yang didampingi dua menteri Jepang ke Kuil Yasukuni, di Tokyo.
“Kuil Yasukuni adalah kuil yang menghormati penjahat kelas A yang seharusnya dihukum, karena Jepang tidak tahu malu dan harus bertanggung jawab atas perbuatan yang salah di masa Perang Dunia II. Kami selalu menentang pesan yang terkait dengan kuil,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying, hari Senin (19/10).
Abe didampingi Menteri Kehakiman Mitsuhide Iwaki dan Menteri Komunikasi dan internal Sanae Takaichi mengunjungi kuil pada hari Minggu (18/10), sehari sebelumnya Sabtu (17/10) Abe mengirim ucapan ke kuil.
Tiongkok menyebut kunjungan tersebut kontroversial karena dilakukan selama empat hari berturut-turut di festival musim gugur tahunan Jepang beberapa hari yang lalu.
Tiongkok menuntut Jepang secara jantan dan ksatria menghadapi sejarah dan berani merefleksikan agresi masa lalu, Tiongkok ingin bersih dari kekuatan militerisme Jepang, dia ingin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat internasional dengan tindakan nyata.
Kuil Yasukuni menghormati 14 orang yang dianggap Tiongkok sebagai penjahat Kelas-A di masa lalu, penjahat tersebut termasuk yang dihukum karena menyebabkan 2,5 juta tentara Jepang mati di Perang Dunia II. Hal ini dianggap sebagai simbol militerisme Jepang masa lalu.
Kunjungan ke kuil terkenal oleh para pemimpin Jepang dan pejabat telah memicu kritik keras dari Tiongkok dan Korea Utara.
Abe, yang berencana akan pergi ke pertemuan puncak tiga negara antara Tiongkok dan Korea Selatan dalam waktu dekat ini, sebenarnya beberapa waktu lalu yang akan menahan diri dari mengunjungi kuil tersebut.
Namun, langkah ini masih dianggap provokatif karena dianggap sebagai sumber gesekan diplomatik antara Jepang dan beberapa negara tetangga di Asia.
Abe mengunjungi kuil yang terletak di Tokyo tersebut tidak hanya kali ini saja namun juga pada Desember 2013 lalu, pada perayaan satu tahun dia menjabat PM Jepang.
Beberapa waktu lalu menjelang Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) PM Jepang Shinzo Abe mengunjungi kuil Yasukuni, kala itu dia berharap diberi keselamatan selama berada di Indonesia. Kata Abe, seperti dilansir Reuters, Selasa (21/4).
Para pengamat menilai kunjungan PM Abe ke Kuil Yasukuni dilakukan di saat yang tidak tepat. Pasalnya, menjelang KAA, Jepang,Tiongkok, dan Korsel akan duduk satu meja untuk membahas proses perdamaian.
Menurut Historia Pada 1869, Kaisar Meiji memerintahkan pembangunan Shokonsha –kini dikenal dengan nama Kuil Yasukuni– untuk mengenang jiwa warga Jepang yang berkorban bagi negara sejak 1853.
Kini, lebih dari 2.466.000 nama, dari Perang Boshin hingga Perang Dunia II, terlepas dari pangkat atau status sosialnya, tercatat di kuil ini.
Ada nama-nama tentara bekas jajahannya (Korea dan Taiwan) yang terbunuh dalam perang. Ada pula nama 14 orang yang dinyatakan sebagai penjahat perang Kelas A setelah Perang Dunia II, termasuk Perdana Menteri Jenderal Hideki Tojo yang dieksekusi pada 1948. Dua kali setahun, di musim semi dan musim gugur, sebuah ritual diadakan, di mana kaisar memberikan persembahan untuk mereka. (xinhuanet.com/historia.id)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...