Tiongkok Larang Warga di Xinjiang Berpuasa
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Muslim di wilayah Xinjiang yang bekerja sebagai pegawai negeri, guru dan pelajar dilarang berpuasa selama bulan Ramadhan hari Rabu (2/7).
Radio milik negara Bozhou menyatakan dalam situs webnya “melarang setiap anggota partai, guru dan pemuda mengikuti aktivitas Ramadhan”. Kata AFP.
Kantor layanan cuaca di Qaraqash County di Xinjiang Barat dalam situs webnya mengeluarkan perintah agar staf yang bekerja tidak berpuasa selama Ramadhan.
Dinas urusan perdagangan kota Turpan dalam situs webnya menyatakan “melarang pegawai negeri dasn pelajar berpuasa dan mengikuti aktivitas agama”.
Tiongkok menyatakan pelarangan berpuasa bertujuan untuk menjaga kesehatan pegawai pemerintahan, menurut AFP.
Ketika dihubungi Al-Arabiya News Kepala Dewan Hubungan Islam Tiongkok Isaaq Yousef menyatakan ia tidak tahu maksud dari pelarangan berpuasa. Ia menambahkan “pegawai negeri rendahan masih diperbolehkan berpuasa walaupun menimbulkan masalah karier”.
Yousef mengingatkan Presiden Xi Jinping pernah berkunjung ke Xinjiang pada April, dan berkunjung ke masjid dan bertemu dengan perwakilan komunitas Muslim di Xinjiang.
Hari Senin (30/6), otoritas Tiongkok dilaporkan memaksa etnis Muslim Uyghur tidak berpuasa, dan mendatangi setiap rumah untuk memeriksa apakah ada yang berpuasa, kata Dilxat Raxit, juru bicara World Uyghur Congress di pengasingan, ia mengutip beberapa sumber lokal.
Raxit menambahkan agar pemerintah Tiongkok mengakhiri penindasan politik dan memastikan kebebasan beragama etnis Uyghur. (alarabiya.net)
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...