Tiongkok Protes Kritikan AS terhadap Kebebasan Beragama
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Beijing pada Senin (04/05) mengajukan protes terhadap Amerika Serikat setelah sebuah badan penasihat pemerintah menyoroti “beberapa pelanggaran kebebasan beragama” di Tiongkok.
Kementerian luar negeri Tiongkok mengungkapkan kemarahan mereka setelah Komisi Kebebasan Beragama Internasional AS, sebuah badan independen pemerintah federal, mengangkat kekhawatiran soal beberapa kebijakan Beijing yang mengatur tentang agama dalam sebuah laporan.
“Kami telah mengajukan protes terhadap AS dan mendesak AS untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok dengan memanfaatkan isu terkait,” ujar juru bicara kementerian luar negeri Beijing, Hua Chunying, kepada para wartawan, Senin (4/5).
Laporan tersebut mendesak Kementerian Luar Negeri untuk tetap mengategorikan Tiongkok sebagai “negara dengan perhatian khusus” (Country of Particular Concern/CPC) yang sebenarnya sudah ditetapkan sejak 1999. Myanmar dan Korea Utara juga menjadi negara yang ditetapkan dalam kategori terkait.
“Pemerintah Tiongkok terus melakukan pelanggaran berat terhadap kebebasan beragama,” kata laporan tersebut.
Laporan yang dirilis Kamis lalu itu menyoroti tentang nasib umat Buddha Tibet dan Muslim Uighur yang “kondisinya saat ini lebih buruk dibandingkan dalam satu dekade terakhir.”
Hua membantah laporan itu dengan menegaskan bahwa Tiongkok “menghormati dan melindungi” kebebasan beragama.
“Laporan tersebut... penuh dengan prasangka politik yang membawa tuduhan tidak berdasar terhadap Tiongkok,” ujarnya dalam pertemuan rutin di Beijing. (AFP/Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...