Loading...
EKONOMI
Penulis: Reporter Satuharapan 12:25 WIB | Kamis, 19 Januari 2017

Tiongkok Siap Hadapi Perang Dagang dengan AS

Dua perempuan yang menjalankan bisnis spanduk berfoto dengan spanduk dukungan terhadap kandidat presiden AS, Donald Trump pada 10 November 2016 di Yiwu International Trade Centre di Jinhua, Tiongkok.

BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Tiongkok siap melakukan balasan jika Presiden terpilih AS, Donald Trump, meluncurkan perang dagang.

Ini dikatakan oleh Lester Ross, Ketua Komite Tiongkok American Chambers of Commerce (Amcham), Rabu (18/1).

"Untuk pengetahuan kita, Tiongkok sudah menyiapkan langkah-langkah menghadapi tindakan yang diambil oleh pemerintahan baru ... seandainya [mereka] memberlakukan pembatasan perdagangan dan investasi terhadap Tiongkok," kata Lester Ross.

Ross juga mengatakan investigasi anti-dumping oleh Tiongkok terhadap AS juga sedang disiapkan.

"Tiongkok memang mengancam akan dan sedang mempersiapkan untuk mengambil langkah-langkah pembalasan jika tindakan tersebut dilakukan," kata dia.

Ross mengatakan hal itu setelah Amcham merilis hasil survei bisnis, yang mencerminkan kekhawatiran tentang meningkatnya proteksionisme, terbatasnya akses pasar dan regulasi yang tidak jelas di Tiongkok.

Ketua Amcham, William Zarit, mengatakan pebisnis asing tidak melihat adanya gerakan substansial oleh Beijing terhadap reformasi yang dijanjikan tahun 2012. Alih-alih liberalisasi atau privatisasi ekonomi, reformasi tampaknya hanya membuat BUMN lebih kompetitif, kata dia.

Di masa kampanye, Trump mengancam akan memberlakukan tarif bea masuk hingga 45 persen atas ekspor Tiongkok ke AS dan menominasikan kritikus Tiongkok dalam pemerintahannya.

Berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada Selasa, Presiden Xi Jinping mengatakan tidak akan ada pemenang dalam perang dagang.

Wakil Perdana Menteri Wang Yang juga membahas isu-isu ekonomi lewat telepon dengan Menteri Keuangan AS, Jacob Lew kemarin, Xinhua melaporkan.

Zarit mengatakan sekelompok pengusaha akan mengirim tujuh atau delapan anggota ke Washington bulan depan untuk "berbagi ide di jalur menang-menang (win-win)" dan "berbicara dengan siapa pun kami bisa" untuk menyampaikan pesan "realistis" tentang Tiongkok.

"Kami akan merekomendasikan kepada AS ... agar lebih agresif dalam pembicaraan [dengan Tiongkok] ... kami ingin memastikan bahwa kami tidak melakukan hal-hal yang kontraproduktif bagi kedua negara," katanya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home