Tips Agar Resolusi 2021 Berhasil
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pakar neuropsikologi yang bertugas di Angkatan Laut Amerika Serikat, Carrie H. Kennedy mengungkapkan, salah satu variabel yang bisa membantu Anda mencapai keberhasilan untuk resolusi tahun 2021 adalah menetapkan tujuan menyeluruh.
Misalnya, menjadi lebih sehat, mendapatkan pekerjaan baru, lalu tetapkanlah langkah-langkah yang dapat dicapai dan terukur untuk mencapai tujuan tersebut.
"Jika Anda mencoba untuk mendapatkan pekerjaan baru, misalnya, langkah-langkahnya dapat mencakup menyiapkan resume Anda, membuat profil di situs media sosial yang dirancang untuk karier dan pencarian pekerjaan, melakukan penelitian di tempat-tempat yang mungkin Anda inginkan untuk bekerja, melakukan pencarian pekerjaan secara aktif," kata dia seperti dikutip dari Psychology Today.
Setelah itu, buat resolusi Anda realistis dan terukur. Misalnya, jika keuangan adalah tujuan Anda, telitilah masalah hutang dan prioritas Anda.
"Tahun 2020 telah menjadi tahun yang berat, tetapi seluruh bangsa berada di titik puncak perubahan. Bersikap baik kepada diri sendiri. Tetapkan beberapa tujuan yang realistis. Rayakan pencapaian kecil. Dan gunakan badai harapan vaksin dan resolusi Tahun Baru untuk memulai 2021 dan mempersiapkan diri Anda pasca-COVID 19," demikian tutur Kennedy.
Pandemi COVID-19 yang hampir setahun melanda dunia bisa saja membuat Anda bingung saat menentukan resolusi di tahun depan, apalagi jika berhubungan dengan rencana liburan ke dalam atau luar negeri.
Lalu harus apa?
"Mungkin tahun ini bisa dicoba dengan membuat resolusi-resolusi yang kontrol utama keberhasilan lebih ada di kita bukan di orang lain," kata psikolog klinis dewasa, Nirmala Ika kepada Antara, Rabu (30/12).
Misalnya, mempelajari bahasa Jepang ketimbang keinginan berlibur ke Negeri Sakura, yang cenderung sulit di masa pandemi COVID-19.
"Itu kontrolnya lebih di kita daripada ingin jalan-jalan ke Jepang, karena bisa jadi kondisi pandemi membuat kita sulit travelling," tutur Ika.
Dia mengatakan, momen saat ini sebenarnya tepat untuk mengevaluasi diri Anda dan membuat resolusi yang menjadikan Anda sosok lebih baik lagi.
Cobalah tengok kembali apa yang sudah Anda capai sembari melakukan refleksi diri. Pelajari apa yang membuat tujuan Anda gagal atau hal-hal yang berhasil Anda lakukan dan bagaimana cara mewujudkannya.
"Nah hasil refleksi itu yang harusnya menjadi dasar membuat list tahun berikutnya. Mana hal-hal yang masih perlu kita raih, mana yang ingin kita tingkatkan lagi, apa hal baru yang ingin kita kejar. Jadi list tahun berikutnya tidak hanya berisi list panjang mimpi-mimpi yang akhirnya akan gagal lagi untuk dicapai," kata Ika.
Ika mengingatkan Anda untuk mengenali karakter diri, apa yang akan menjadi penyemangat Anda untuk mencapai target, seberapa penting target itu untuk Anda, bagaimana kemampuan Anda sendiri untuk mencapai target itu dari sisi waktu, tenaga, dana dan dukungan yang ada.
Perlukah resolusi itu Anda publikasikan di media sosial?
Menurut Ika ini tergantung masing-masing Anda, karena sebagian mungkin tidak nyaman untuk mengungkap tujuan hidupnya misalnya takut terbebani jika tujuan itu gagal tercapai.
Tetapi di sisi lain ada sosok-sosok yang justru semakin bersemangat ketika menjadikan resolusi tahun baru sebagai konsumsi publik.
"Jadi disesuaikan saja sama kesiapan diri dengan segala konsekuensinya ketika mempublish itu di social media. Sesuatu yang sudah kita publish kan akan menjadi konsumsi publik dan publik bisa memberikan respon apapun terkait itu baik yang menyenangkan maupun tidak," tutur Ika.
Hal senada juga diungkapkan psikolog sekaligus penulis buku "Taming Your Inner Brat", Pauline Wallin.
Dia seperti dikutip dari The New York Times mengatakan, mempublikasikan tujuan Anda, misalnya di Facebook bisa menjadi pedang bermata dua.
Anda mungkin mendapatkan banyak simpati pada saat Anda benar-benar membutuhkan dorongan yang kuat, atau lebih buruk lagi, Anda akan mendapatkan umpan balik yang tidak diminta bahkan dari seseorang yang belum pernah Anda ajak berkomunikasi.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...